Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan dengan nama Defend ID.
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus segera membangun industri pertahanan dalam negeri dalam memasuki era persaingan baru serta mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok guna menjaga kedaulatan negara.
"Kemandirian industri pertahanan harus diwujudkan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial. Kita harus perkuat industri dan ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju," katanya dikutip dari YouTube Setpres, Rabu (20/4/2022).
Oleh karenanya, kata Jokowi, apresiasi diberikan atas pembentukan holding industri pertahanan yang bernama Defend ID.
Kepala Negara juga mengaku sudah lama menunggu dan terus mendorong agar BUMN industri pertahanan jauh lebih terkonsolidasi, ekosistemnya semakin kuat, serta mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan.
"Janji ini saya catat, Defend ID akan jadi Top 50 perusahaan pertahanan dunia. Kedua, akan terus mendorong peningkatan TKDN dan menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan kita. Goalnya kesana," katanya.
Baca Juga
Jokowi menyebut tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk pertahanan unggulan saat ini mencapai 41 persen dan harus terus ditingkatkan.
Lebih lanjut, Presiden meminta Defend ID untuk mampu bergerak cepat, lincah, dan jeli melihat peluang.
"Proaktif dalam menjawab peluang agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global. Ini penting sekali, tapi dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri," katanya.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta BUMN industri pertahanan untuk terus berinovasi mencari cara dan terobosan baik dibidang sumber daya manusia, bahan baku, produk, proses bisnis serta operasional.