Diserang Rudal Ukraina?
Sementara itu, seorang pejabat Ukraina mengklaim telah menyerang Moskva (Moskow) dengan rudal jelajah Neptunus. Serangan itu dilancarkan setelah pihak Angkatan Laut Ukraina berhasil mengalihkan sistem radar kapal.
Amerika Serikat (AS) pun lebih percaya pada klaim Ukraina meskipun Rusia berdalih kapal itu tenggelam akibat persoalan teknis. Itulah perang dengan segala persepsi dan kontroversinya.
Memang, kapal yang biasanya mengangkut sekitar 500 pelaut itu berada di Laut Hitam, tepatnya di suatu tempat di dekat pelabuhan Odesa, Ukraina, pada saat kebakaran.
Lalu, apa arti penting kapal penjelajah itu?
Kapal jelajah Moskva berbobot 12.500 ton dan dipersenjatai dengan beberapa rudal anti-kapal dan rudal permukaan-ke-udara. Kapal tercanggih pada masa Perang Dingin itu merupakan satu-satunya kapal di kelasnya di kawasan Laut Hitam.
Dua kapal penjelajah rudal lainnya, Marshal Ustinov dan Varyag, masing-masing bergabung dengan armada kapal di Rusia di bagian utara dan kawasan Pasifik.
Institute for the Study of War (IOW) menyatakan tidak dapat memverifikasi bahwa Ukraina telah menenggelamkan kapal perang itu. Akan tetapi tenggelamnya Moskva adalah sebuah “kemenangan propaganda besar bagi Ukraina”.
Apalagi kejadiannya di Laut Hitam yang biasanya menjadi perairan strategis kedua negara di dekat Krimea.
Sebaliknya, kejadian tersebut akan merusak moral tempur pasukan laut Rusia, menurut lembaga itu seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (15/4/2022).
Hanya saja, dalam istilah militer, kerugiannya itu agaknya tidak terlalu signifikan bagi Rusia.
IOW menyatakan Moskva kemungkinan besar digunakan untuk melakukan serangan rudal jelajah Kalibr di sejumlah lokasi termasuk di pusat logistik dan lapangan terbang di Ukraina.
“Serangan ini efektif tetapi jumlahnya terbatas dibandingkan dengan serangan udara dan rudal yang diluncurkan dari darat selama invasi. Karena itu hilangnya Moskva tidak akan menjadi pukulan yang menentukan untuk melakukan serangan rudal termasuk di pusat logistik dan lapangan terbang di Ukraina,” katanya.
Karena itulah, agaknya pakar militer Rusia juga mengecilkan arti penting dari sisi militer akibat tenggelamnya kapal tersebut.
“Kapal itu benar-benar sangat tua. Sebenarnya, ada rencana untuk mengandangkannya dalam lima tahun ini,” kata analis militer Rusia Alexander Khramchikhin.
Dia mengklaim tenggelamnya Moskva lebih memiliki nilai status pertempuran nyata, namun secara umum tidak ada hubungannya dengan operasi saat ini dan tidak akan mengubah jalannya perang.