Bisnis.com, JAKARTA- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sulit untuk memprediksi berapa lama perang akan berlangsung.
"Tentu saja, saya juga mendengar prediksi yang berbeda. Saya memiliki lebih banyak informasi daripada beberapa media tentang niat dan kemampuan tentara Rusia," katanya dilansir BBC, Sabtu (16/4/2022).
"Tentang potensi ekonomi Rusia. Tentang keadaan emosional masyarakat di Rusia."
Dia mengatakan dua faktor akan menentukan durasi konflik."Keberhasilan militer kami di medan perang sangat signifikan. Secara historis signifikan. Tapi belum cukup untuk membersihkan tanah kami dari penjajah. Kami akan mengalahkan mereka lebih banyak," katanya.
“Sanksi terhadap Rusia sangat signifikan. Secara ekonomi menyakitkan. Tapi masih belum cukup bagi mesin militer Rusia untuk dibiarkan tanpa alat penghidupan. Kami mempromosikan yang lebih kuat dan lebih merusak.”
Zelensky menambahkan: "Jika seseorang mengatakan: tahun atau tahun, saya menjawab: Anda dapat membuat perang lebih pendek. Semakin banyak dan semakin cepat kita mendapatkan semua senjata yang kita minta, semakin kuat posisi kita dan semakin cepat perdamaian akan datang. "
Baca Juga
Dunia harus bersiap untuk kemungkinan bahwa Rusia akan menargetkan Ukraina dengan serangan nuklir, kata Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Jumat.
Sementara itu, saat ditanya soal kekhawatirannya tentang potensi Rusia akan menggunakan senjata nuklir taktis dalam invasinya, Zulensky menyebut hal itu mungkin saja terjadi.
"Tidak hanya saya - seluruh dunia, semua negara harus khawatir karena itu bukan informasi yang sebenarnya, tetapi bisa jadi kebenaran," kata Zelensky, dengan singkat beralih ke bahasa Inggris untuk penekanan.
“Seharusnya kita berpikir jangan takut, jangan takut tapi bersiaplah,” lanjutnya.
"Tapi itu bukan pertanyaan untuk Ukraina - tidak hanya untuk Ukraina - tetapi untuk seluruh dunia, saya pikir."
Dia juga ditanya tentang tenggelamnya kapal perang berharga Rusia, Moskva, tetapi dia tidak menanggapi laporan bahwa kapal itu dihantam oleh dua rudal Ukraina.
“Kami tahu itu tidak ada lagi. Bagi kami, itu adalah senjata ampuh melawan negara kami, jadi tenggelamnya bukan tragedi bagi kami.
"Semakin sedikit senjata yang dimiliki Federasi Rusia yang menyerang negara kita, semakin baik bagi kita."