Bisnis.com, JAKARTA – Mahasiswa yang tergabung dalamm BEM SI demo di depan Gedung DPR dengan membawa empat tuntutan. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun ikut memberikan pernyataan mengenai agenda tersebut.
Hal tersebut disampaikan Andika saat mengunjungi Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di rumah dinasnya dua hari yang lalu, Sabtu (9/4/2022).
Salah satu pembahasan keduanya adalah tentang aksi mahasiswa. Andika mengatakan bahwa aparat keamanan tidak represif dalam menghadapi aksi mahasiswa.
“Kami berterima kasih sudah diingatkan oleh Ketua DPD RI. Memang pasukan kami sudah di-BKO ke Polda dan Polres untuk antisipasi aksi. Tetapi kami tegaskan bahwa TNI dan seluruh jajaran tetap disiplin, sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya,” katanya usai pertemuan dikutip melalui keterangan pers.
Menurut Andika, demonstrasi merupakan hak politik, yakni hak berpendapat yang dijamin konstitusi dan dilindungi undang-undang.
“Namun jangan sampai merusak fasilitas umum dan infrastruktur yang ada karena yang rugi kita semua. Suara rakyat pasti didengar oleh pemerintah,” jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Koodinator Media BEM SI 2022 Luthfi Yufrizal mengatakan bahwa ada empat tuntutan yang diperjuangkan pada aksi hari ini. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat, bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen. Bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
“Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab,” jelas Luthfi.