Bisnis.com, SEMARANG – Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menjadi penceramah tarawih di Masjid Kampus Universitas Gajah Mada (UGM).
Kedatangan kedua kandidat calon presiden (Capres) versi hasil survei itu menarik perhatian. Anies dan Ganjar merupakan alumni UGM. Keduanya selama menjadi mahasiswa, juga aktif dalam beberapa kegiatan mahasiswa.
Ganjar lebih dahulu menyampaikan materi ceramahnya. Dia kebagian memberikan ceramah dengan tema 'Menuju Efektivitas dan Efisiensi Birokrasi di Indonesia'.
Menariknya, kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu disambut dengan bentangan spanduk soal Wadas.
Setidaknya, ada 20 orang mahasiswa dari berbagai kampus yang datang dan melakukan aksi secara spontan. Aksi tersebut dilakukan sebagai respon tema efisiensi birokrasi yang disampaikan Ganjar dalam ceramahnya.
Sementara itu, Anies Baswedan, mendapat bagian untuk membawakan materi mengenai menjadi manusia menyongsong Indonesia memimpin dunia 2045. Berbeda dengan Ganjar, sikap mahasiswa terhadap Anies justru lebih hangat.
Baca Juga
Anies bahkan sempat diteriaki presiden usai menyampaikan ceramahnya di Masjid UGM. "Presiden, presiden, presiden," demikian teriakan jemaah dalam petikan video yang beredar di media sosial.
Elektabilias Menguat
Meski mendapat perlakuan berbeda oleh jemaah Masjid UGM, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih mengungguli Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengatakan bahwa berdasarkan survei dalam pertanyaan semi terbuka dengan daftar 43 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan 18,1 persen suara. Di posisi kedua, ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan suara 17,6 persen.
Lalu, Anies Baswedan di angka 14,4 persen dan nama-nama lain di bawah 4 persen. Mereka yang belum menentukan pilihan ada 13,7 persen.
Dalam satu tahun terakhir, tambah Abbas, dukungan pada Ganjar dan Anies mengalami penguatan. Suara untuk Ganjar naik dari 8,8 persen pada survei Maret 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022.
Untuk Anies, suaranya naik dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen. Sementara dukungan pada Prabowo mengalami pelemahan dari 20 persen menjadi 17,6 persen.
“Walaupun suara Ganjar mengalami peningkatan signifikan dalam setahun terakhir, tapi cenderung datar dalam tiga bulan terakhir. Dari 19,2 persen pada Desember 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022,” kata Abbas pada konferensi pers virtual, Kamis (7/4/2022).