Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah 3 Skenario Masa Depan Covid-19 Menurut WHO

WHO merilis tiga kemungkinan skenario bagaimana pandemi Covid-19 akan berkembang pada tahun ini berdasarkan laporan terbarunya.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. /Bloomberg
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis tiga kemungkinan skenario bagaimana pandemi Covid-19 akan berkembang pada tahun ini berdasarkan laporan terbarunya.

"Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, skenario yang paling mungkin adalah bahwa virus Covid-19 terus berkembang. Akan tetapi tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya berkurang seiring waktu karena kekebalan meningkat karena vaksinasi dan infeksi," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat menyampaikan program terkini lembaga PBB tersebut. 

Dia mengingatkan bahwa lonjakan berkala dalam hal kasus dan kematian dapat terjadi ketika kekebalan berkurang. Peningkatan kasus secara berkala itu terjadi untuk populasi yang rentan.

Berbicara tentang dua skenario potensial lainnya, Tedros mengatakan varian yang lebih ringan akan muncul. Dengan demikian booster atau formulasi vaksin baru tidak akan diperlukan. 

Adapun, skenario ketiga adalah varian yang lebih ganas akan muncul dan perlindungan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya akan berkurang dengan cepat.

"Atas dasar tiga skenario itu, WHO menetapkan penyesuaian strategis yang perlu dilakukan setiap negara untuk mengatasi pemicu penularan SARS-CoV-2, mengurangi dampak Covid-19, dan mengakhiri keadaan darurat global," kata Tedros seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (31/3/2022).

Laporan  bertajuk “Program Kesiapsiagaan, Kesiapan, dan Respons Strategis” itu merupakan laporan ketiga yang dirilis oleh WHO dan kemungkinan akan menjadi yang terakhir. Laporan pertama dirilis pada Februari 2020 saat awal pandemi.

Sebelumnya, WHO memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. Peringatan diberikan meski jumlah kematian global karena penyakit sudah menurun secara signifikan dibandingkan sebelumnya. 

Begitu juga dengan jumlah kasus infeksi baru yang terkonfirmasi dan sejumlah negara juga telah menghapus segala pembatasan kegiatan masyarakatnya.

"Pandemi masih jauh dari selesai--dan ini tidak akan selesai dimanapun sampai ini benar-benar selesai di semua tempat," ujar Tedros.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper