Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ukraina Bantah Roman Abramovich Terkena Racun 

Pejabat Kepresidenan Ukraina membantah Roman Abramovich dan dua delegasi lain terkena racun bahan kimia.
Restu Wahyuning Asih
Restu Wahyuning Asih - Bisnis.com 29 Maret 2022  |  17:35 WIB
Ukraina Bantah Roman Abramovich Terkena Racun 
Roman Abramovich - reuters

Bisnis.com, SOLO - Pejabat Kepresidenan Ukraina, Ihor Zhovkva membantah Roman Abramovich diracun bahan kimia.

Melansir dari BBC, ia mengatakan bahwa pemberitaan mengenai Roman Abramovich adalah salah. Menurutnya, pemilik Chelsea itu dalam keadaan yang baik.

Ihor juga mengatakan bahwa delegasi Ukraina yang disebut terkena racun mengklaim pemberitaan racun adalah palsu.

Bantahan juga keluar dari mulut pejabat Amerika Serikat. Ia mengatakan ciri-ciri yang didapat Abramovich akibat faktor lingkungan dan bukan diracun.

Kini Abramovich disebut siap melanjutkan proses negosiasi agar perdamaian kembali terjadi di Ukraina.

Sebelumnya, Roman Abramovich dikabarkan sakit karena diracun saat perundingan damai antara Ukraina dan Rusia awal Maret ini.

Bukan hanya Abramovich, dua neogosiator asal Ukraina juga terdampak racun tersebut. Perundingan damai antara Ukraina dan Rusia sendiri bertempat di perbatasan Ukraina dengan Belarusia.

Saat itu, mereka hanya mengonsumsi cokelat dan air. Spesialis senjata kimia telah memeriksa kasus ini dan menyimpulkan bahwa mereka percaya itu adalah penggunaan bahan kimia yang disengaja.

Berbagai spekulasi menyebar pasca-peristiwa tersebut. Salah satu laporan bahkan menyebut pelaku peracunan tersebut berasal dari faksi garis keras Rusia.

Namun demikian, salah satu laporan mengatakan Satu laporan mengatakan dugaan peracunan itu diatur oleh kelompok garis keras Rusia yang ingin menyabotase pembicaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Rusia roman abramovich Ukraina Perang Rusia Ukraina
Editor : Restu Wahyuning Asih

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top