Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-32 pada Minggu (27/3) sejak dimulai sejak 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.
Dikutip melalui The Guardian, Minggu (27/3) Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk Putin sebagai tukang jagal yang tidak bisa lagi berkuasa. Bahkan, dirinya mendesak orang-orang di sekitar Putin untuk menggulingkannya dari Kremlin.
1. Serangan Rudal di Barat Ukraina
Saat Biden berbicara, rudal Rusia menghujani kota paling pro-barat Ukraina, Lviv, 40 mil dari perbatasan Polandia. Waktu serangan, hanya yang ketiga di sasaran Ukraina barat sejak perang dimulai, dan yang paling dekat dengan pusat kota Lviv dan daerah pemukimannya, jelas dirancang untuk mengirim pesan ke Gedung Putih.
Kremlin kembali mengangkat momok penggunaan senjata nuklir dalam perang dengan Ukraina. Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia dan wakil ketua dewan keamanannya, mengatakan Moskow dapat menggunakannya untuk menyerang musuh yang hanya menggunakan senjata konvensional.
2. Rusia Dianggap Ancaman Dunia
Komentar tersebut mendorong Volodymyr Zelensky, yang muncul melalui tautan video di Forum Doha Qatar, untuk memperingatkan bahwa Moskow adalah ancaman langsung bagi dunia.
“Rusia sedang berunding untuk membual bahwa mereka dapat menghancurkan dengan senjata nuklir, tidak hanya negara tertentu tetapi seluruh planet ini,” katanya, Minggu (27/3/2022).
Sementara itu, hingga saat ini Rusia mengklaim fase pertama operasi militernya sebagian besar telah selesai dan akan berfokus pada pembebasan wilayah Donbas di timur Ukraina yang memisahkan diri.