Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Indonesia Butuh 100 Pekerja Terampil Untuk Naik Kelas

Dibutuhkan 100 juta tenaga kerja terampil untuk membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat (3/12/2021)./Antara
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat (3/12/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa dibutuhkan setidaknya 100 juta tenaga kerja terampil untuk membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Kita masih membutuhkan 100 juta tenaga kerja terampil, bahkan lebih, agar peluang bonus demografi dapat benar-benar membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi," katanya saat meninjau Balai Latihan Kerja (BLK) di Lembang, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022), dikutip dari YouTube Kemnaker RI.

Menurutnya, persoalan ketenagakerjaan masih menjadi isu sentral yang memerlukan langkah-langkah terobosan di dalam penanganannya, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi maupun faktor global lainnya.

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia mengalami kenaikan sehingga perlu mendapatkan perhatian serius.

"BPS mencatat angka pengangguran di Indonesia pada Agustus 2020 hingga Maret 2021 meningkat dari 5,2 persen menjadi sekitar 7 persen," kata Wapres.

Untuk bisa kembali diberdayakan, para pekerja yang belum bekerja atau masih menganggur perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.

Lebih dari itu, tenaga kerja terampil dengan produktivitas tinggi adalah salah satu kunci penggerak sektor industri potensial utnuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Wapres menilai, pembangunan SDM unggul dan tenaga kerja terampil ini tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.

"Kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan SDM yang berpandangan maju dan produktif, sehingga akan dapat meningkatkan taraf hidupnya. Sedangkan pelatihan vokasi merupakan bentuk pendidikan yang implementatif dan tidak kalah penting bagi dunia kerja," ungkapnya.

Melalui program vokasi yang diselenggarakan BLK, kata Wapres, diharapkan akan mencetak tenaga kerja dengan keterampilan praktis dan siap kerja di berbagai industri.

Wapres berharap, BLK menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper