Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa dibutuhkan setidaknya 100 juta tenaga kerja terampil untuk membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.
"Kita masih membutuhkan 100 juta tenaga kerja terampil, bahkan lebih, agar peluang bonus demografi dapat benar-benar membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi," katanya saat meninjau Balai Latihan Kerja (BLK) di Lembang, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022), dikutip dari YouTube Kemnaker RI.
Menurutnya, persoalan ketenagakerjaan masih menjadi isu sentral yang memerlukan langkah-langkah terobosan di dalam penanganannya, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi maupun faktor global lainnya.
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia mengalami kenaikan sehingga perlu mendapatkan perhatian serius.
"BPS mencatat angka pengangguran di Indonesia pada Agustus 2020 hingga Maret 2021 meningkat dari 5,2 persen menjadi sekitar 7 persen," kata Wapres.
Untuk bisa kembali diberdayakan, para pekerja yang belum bekerja atau masih menganggur perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.
Baca Juga
Lebih dari itu, tenaga kerja terampil dengan produktivitas tinggi adalah salah satu kunci penggerak sektor industri potensial utnuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Wapres menilai, pembangunan SDM unggul dan tenaga kerja terampil ini tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.
"Kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan SDM yang berpandangan maju dan produktif, sehingga akan dapat meningkatkan taraf hidupnya. Sedangkan pelatihan vokasi merupakan bentuk pendidikan yang implementatif dan tidak kalah penting bagi dunia kerja," ungkapnya.
Melalui program vokasi yang diselenggarakan BLK, kata Wapres, diharapkan akan mencetak tenaga kerja dengan keterampilan praktis dan siap kerja di berbagai industri.
Wapres berharap, BLK menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional maupun global.