Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendung China, Biden Ingin RUU Inovasi Bipartisan Segera Rampung

RUU tersebut ditujukan untuk mengatur mengenai pendanaan teknologi seperti cip (chipset) hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendorong agar Kongres AS agar dapat segera menyelesaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) inovasi bipartisan.

Sekadar informasi, RUU tersebut ditujukan untuk mengatur mengenai pendanaan teknologi seperti cip (chipset) hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Dikutip dari South China Morning Post, Biden berharap dengan direalisasikannya RUU tersebut dapat mendorong agar AS bisa bersaing dengan China dari sisi teknologi, khususnya pendanaan cip yang masih mengalami kelangkaan.

"Intinya, RUU inovasi bipartisan ini akan memungkinkan kami untuk menklaim lebih banyak produk buatan Amerika Serikat. [RUU] Ini akan meningkatkan keamanan nasional dan keamanan ekonomi," katanya, dikutip dari South China Morning Post, Minggu (13/3/2022).

Lebih lanjut, Biden mengatakan, meskipun Kongres AS juga memiliki versi RUU mereka sendiri. Kongres bakal membutuhkan waktu beberapa pekan sebelum versi final dan kompromi dari RUU tersebut rampung.

Dia menjelaskan, Regulasi itu akan mencakup potensi pendanaan sebesar US$ 52 miliar untuk industri cip AS. Penyebabnya, teknologi cip dinilai akan banyak kebutuhan teknologi saat ini, mulai dari mobil hingga komputer.

Biden menilai persaingan teknologi tersebut sama-sama ingin dikuasai oleh Washington dan Beijing.

“Mungkin tidak ada produksi yang lebih penting daripada merebut kembali kepemimpinan AS dan masa depan semikonduktor,” katanya.

Tidak hanya itu, dia mengatakanRUU itu juga berpotensi mencakup pendanaan penelitian teknologi baru di berbagai bidang seperti AI, robotika, dan komputasi kuantum.

Pemerintahan Biden telah memperingatkan bahwa AS harus mengeluarkan lebih banyak dana untuk penelitian jika ingin memenangkan persaingan ekonomi dengan China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper