Bisnis.com, JAKARTA - BMKG mencatat setidaknya ada 14 kali gempa susulan di Banten pasca gempa berkekuatan magnitudo 5,3 siang tadi.
Koordinator Mitigasi Tsunami dan Gempa BMKG Daryono di akun twitternya mengatakan hingga pukul 16.00 WIB sore tercatat ada 14 kali gempa susulan.
Adapun kekuatan gempa itu di atas magnitudo 3.
Daryono juga mengatakan gempa tersebut menimbulkan kerusakan bangunan rumah warga di Kec. Cikidang, Kab. Sukabumi.
Dia memaparkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Selatan Lebak M5,1 yg tjd mrpkn jenis gempadangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Baca Juga
Gempa Lebak M5,1 ini memiliki mekanisme sumber sesar geser mengiri (sinistral strike-slip)
Jika mencermati mekanisme sumber Gempa Lebak M5,1 yang berupa Sesar Geser Mengiri (sinistral strike-slip) maka ada dugaan pembangkit gempa ini merupakan kemenerusan Sesar Cimandiri dengan karakterisitik mekanisme Geser Mengiri juga.
"Gempa Lebak M5,1 ini dibangkitkan oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut, BUKAN GEMPA MEGATHRUST," paparnya.
Hari Sabtu 12 Maret 2022 pukul 12.31.07 WIB Pantai Selatan Lebak, Banten diguncang gempa dengan M5,1. Episenter terletak pada koordinat 7,19° LS ; 105,98° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 Km arah Selatan Cihara, Lebak, Banten pada kedalaman 10 km.
Gempa Lebak M5,1 dirasakan di Malingping, Cinangka, Bayah, Pelabuhan Ratu dlm skala intensitas III-IV MMI. Di Kota Lebak, Panggarangan, Labuan dirasakan dlm skala intensitas III MMI. Di Munjul, Tanara, Anyer, Cianjur, Kota Sukabumi dirasakan dlm skala intensitas II-III MMI.
Gempa Lebak M5,1 juga dirasakan di Kota Serang, Tangerang, Serpong, Jakarta dlm skala intensitas II MMI