Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cerita Megawati soal Pengalamannya Tangani Krisis Moneter 1998

Megawati Soekarnoputri membagikan kisahnya ketika menjabat Presiden RI ke-5 pada 1998 dan harus menangani krisis moneter.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat berpidato pada hari ulang tahun (HUT) ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat berpidato pada hari ulang tahun (HUT) ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA – Megawati Soekarnoputri bercerita ihwal pengalaman dirinya ketika menjabat Presiden RI ke-5 pada 1998 yang bertepatan dengan krisis moneter.

Megawati mengakui bahwa dirinya sempat pusing dan kerepotan dalam menangani masalah krisis moneter yang pernah terjadi pada 1998 di Indonesia.

Namun, kata Megawati, sebagai Presiden RI ke-5, dirinya wajib menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan aturan pada TAP MPR pada 1998.

"Saya ingat dari seluruh perjalanan hidup saya, ini penugasan dari negara yang bikin saya pusing sekali waktu itu, karena kan ada TAP MPR yang mengharuskan dan ada tanggal penyelesaiannya," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Keberhasilan Megawati Soekarnoputri dalam menyelesaikan masalah tersebut akhirnya membuat Indonesia terbebas dari masalah krisis moneter sampai saat ini.

Megawati pun mendapatkan penghargaan CNBC Indonesia Lifetime Achievement yang diberikan langsung oleh Chairman dan founder CT Corp, Chairul Tanjung bersama Komisaris Utama Trans Media Ishadi SK dan puteri Chairul, Putri Tanjung tiba di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat dan diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Jumat (11/3/2022).

"Saya berterimakasih sekali atas penghargaan ini," katanya.

Secara terpisah, Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga punya perhatian yang cukup besar dalam merawat lingkungan, termasuk mengumpulkan daun-daunan yang berguguran untuk diolah lagi menjadi pupuk organik.

"Di tempat Ibu Mega ini, tupai pun diberi makan sehingga berkumpulah seluruh tupai di Menteng ini dan mendapat asupan makanan dari Bu Mega,” ujarnya.

Sebelum menyerahkan penghargaan, Chairul menjelaskan dari hasil pengamatan dan riset CNBC Indonesia bahwa Megawati layak mendapatkan penghargaan karena jasa Megawati dalam bidang ekonomi terutama dalam penyelesaian krisis moneter 1998 saat kondisi Indonesia parah hingga kemudian bisa menciptakan stabilitas ekonomi.

"Kami datang untuk menyerahkan award atas jasa-jasa Ibu dalam mengembalikan ekonomi pada waktu itu yang hancur karena krisis moneter 98. Dan di masa kepemimpinan Ibu sebagai presiden berhasil mengangkat kembali ekonomi Indonesia saat itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper