Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Kasus Omicron Siluman di Indonesia Bertambah Jadi 478

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat saat ini jumlah kasus Omicron siluman telah mencapai 478 kasus.
Ilustrasi hasil tes Covid-19 varian Omicron/The Guardian
Ilustrasi hasil tes Covid-19 varian Omicron/The Guardian

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 akibat penularan subvarian BA.2 dari Omicron di Indonesia terus bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat saat ini jumlah kasus Omicron siluman telah mencapai 478.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi mengungkapakan bahwa pihaknya telah mendeteksi 478 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian BA.2 dari Omicron di Indonesia.

Nadia sebelumnya menyebut jika varian BA.2 merupakan Omicron siluman yang memiliki kemampuan menular lebih cepat.

"Untuk varian BA.2 jumlahnya sampai saat ini yang sudah kita deteksi adalah sebanyak 478," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (8/3/2022).

Namun, Nadia memastikan sejauh ini, subvarian Omicron di Tanah Air yang mendominasi adalah BA.1 dengan jumlah sebanyak 5.300 kasus dan BA.1.1 sebanyak 1.883

"Kita belum menemukan varian BA.3, jadi kita masih didominasi varian BA.1," ujarnya.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk kembali mewaspadai perkembangan kasus Covid-19 dari varian Omicron dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi dan 3T.

"Kuncinya adalah percepatan vaksinasi baik boster maupun vaksinasi primer yang harus kita selesaikan sesegera mungkin," ujarnya.

Nadia menambahkan, pihaknya menargetkan cakupan vaksinasi dosis lengkap dapat mencapai angka 70 persen sebelum memasuki bulan Ramadan.

"Supaya kita bisa betul-betul di bulan Ramadan tahun ini melakukan berbagai aktivitas yang pernah kita lakukan," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper