Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jangan Cuma Pulangkan Talenta Digital dari Luar Negeri, Tapi..

Pemberdayaan talenta digital di dalam negeri bisa terwujud jika pemerintah memiliki Masterplan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang jelas
Presiden Jokowi berbincang dengan para talenta digital Indonesia yang berkarier di luar negeri dalam acara dalam acara Peresmian SEA Labs, Selasa (1/3/2022)/Youtube Setpres
Presiden Jokowi berbincang dengan para talenta digital Indonesia yang berkarier di luar negeri dalam acara dalam acara Peresmian SEA Labs, Selasa (1/3/2022)/Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Penyelarasan Teknologi Informasi Komunikasi (KPTIK) meminta pemerintah sebaiknya jangan cuma berupaya memulangkan talenta digital yang bekerja di luar negeri.

Ketua KPTIK Dedi Yudiant mengatakan tugas utama pemerintah saat ini justru mencari cara untuk memberdayakan talenta digital yang ada di dalam negeri.

"Talenta digital Indonesia masih banyak yang belum dapat kesempatan dan masih tersebar di seluruh Indonesia," katanya, Minggu (6/3/2022).

Dia menilai pemberdayaan talenta digital di dalam negeri bisa terwujud jika pemerintah memiliki Masterplan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang jelas.

Menurutnya, Masterplan TIK sangat krusial apalagi pada 2030 Indonesia menuju Bonus Demografi sehingga membutuhkan pedoman TIK yang terarah dan bukan hanya Roadmap per lima tahun.

"Hal yang penting saat ini, yakni bagaimana membangun 74 ribu desa sehingga muncul talenta-talenta digital. Jadi kita tidak hanya mengirim SDM kerah biru, tetapi pekerja kerah putih yang profesional," paparnya.

Dedi mengatakan memulangkan talenta digital dari luar negeri juga bisa merugikan karena menghilangkan devisa negara. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah melakukan seleksi dan mapping talenta digital di Indonesia.

Pasalnya, kata dia, pemberdayaan talenta digital di dalam negeri akan menjawab permintaan dunia usaha kerja akan SDM berkualitas.
"Selain itu, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang mampu menciptakan inovasi teknologi, dan bukan hanya akan menjadi konsumen teknologi," ucapnya.

Inisator Warkop Digital itu menekankan pemerintah juga jangan asal menunjuk organisasi TIK dan menjadikan program masterplan TIK sebagai proyek oriented.

Dia menilai bagaimana pun masterplan TIK harus dikelola oleh pihak yang kompeten dan memang berpengalaman di bidang TIK. Dengan adanya masterplan TIK, Indonesia akan memiliki ketahanan teknologi yang terarah.

Kenyataannya, kata dia, saat ini semua kementerian masih euforia dengan pelatihan berbasis TIK secara masif. Sayangnya, belum ada pemetaan yang komprehensif. Padahal pemetaan TIK yang komprehensif membuat anggaran lebih terarah dan optimal.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta para praktisi teknologi asal Indonesia yang bekerja di luar negeri agar pulang untuk merambah peluang di Tanah Air.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menggelar dialog dengan Head of Analytics, Platform and Regional Bussiness Grab Singapura Ainun Najib, Software Engineer Google UK Chairuni Aulia, dan Technology Lead of SeaMoney Singapura Rangga Garmastewira secara daring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper