Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyatakan pemerintah Indonesia berhasil melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga negara Indonesia (WNI) dari Ukraina di tengah konflik negara tersebut dengan Rusia.
Menlu Retno mengatakan bahwa total sudah ada 99 WNI yang berhasil dievakuasi dari Ukraina dan 5 WNI telah melakukan evakuasi mandiri. Namun, saat ini masih ada sejumlah WNI yang belum berhasil dievakuasi karena pertempuran darat masih terus terjadi.
"Masih terdapat 4 WNI di Kharkiv dan 9 di Chernihiv, di sebelah utara Ukraina. Mereka belum dapat dievakuasi mengingat pertempuran darat masih terus terjadi. Pemerintah masih terus menunggu saat yang tepat untuk dapat mengevakuasi mereka," kata Retno dalam keterangan pers, Selasa (1/3/2022).
Selain itu, Retno menyebut terdapat 24 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga, mereka menikah dengan Warga Negara Ukraina.
Retno pun kemudian menceritakan detik-detik menegangkan dari upaya evakuasi para WNI dari Ukraina. Adapun, evakuasi pertama dilakukan terhadap 25 WNI yang dievakuasi melalui Odessa dan sudah tiba di Bucharest, Rumania pada 27 Februari 2022 pukul 16.30 waktu setempat.
"WNI yang dievakuasi semuanya perempuan, dan 1 anak berumur sekitar 12 tahun," ujarnya.
Dia mengatakan, tim evakuasi bergerak dari Tulcea, perbatasan Rumania-Moldova pada Sabtu, 26 Februari, pukul 06.00 pagi dan akhirnya tiba kembali di Bucharest pada 27 Februari pukul 16.30 waktu setempat.
Lama perjalanan secara total yang ditempuh tim evakuasi sekitar 35 jam dengan menggunakan bus. Di waktu normal, lama perjalanan tidak lebih dari 10 jam. Tim evakuasi juga melewati 5 kali pemeriksaan dan cek point di wilayah Ukraina.
Di perbatasan terjadi antrian mobil lebih dari 10 km. Dari pantauan, mobil yang antre telah berada di perbatasan selama 2 hari.
"Namun alhamdullilah, evakuasi bisa menembus antrian sekitar 4,5 jam," ucap Retno.
Dari 25 WNI yang berhasil dievakuasi tersebut, 1 orang WNI dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes dan sudah mendapatkan penanganan.
Upaya evakuasi kedua dilakukan terhadap 6 orang WNI dan 1 WNA yaitu suami dari WNI pada 27 Februari 2022. Mereka dievakuasi dari Lviv menuju Rzeszow, Polandia. 6 WNI tersebut terdiri dari 2 perempuan dewasa, 3 anak-anak dan 1 bayi.
Tim KBRI Warsawa berangkat dari safe house di Rzeszow pada pukul 07.30 pagi dan dapat tiba kembali dengan para evacuee WNI sekitar jam 20.45 malam hari.
"Sebagaimana jalur perbatasan Rumania, jalur ini pun mengalami antrean yang sangat panjang, yaitu hingga 30 km khususnya di daerah perbatasan. Saat ini, mereka sudah berada di Rzeszow dalam kondisi sehat," jelasnya.
Evakuasi yang ketiga dilakukan terhadap 4 WNI (2 pria dan 2 anak) dan 2 WNA (pasangan WNI) yang juga telah dijemput oleh tim KBRI Warsawa dari McD Ternopil, Lviv (Ukraina) menuju polandia, dengan jarak tempuh 150 km.
"Mereka saat ini sudah tiba di safe house di Rzeszow, Polandia pada 28 Februari 2022 jam 19.40 waktu setempat," kata Retno.
Dia menyebut rombongan sempat mengalami antrean di perbatasan cek poin Polandia selama kurang lebih dari 2 jam sebelum akhirnya bisa masuk ke Polandia.
Lebih lanjut, Retno mengatakan evakuasi keempat berhasil dilakukan dengan jumlah rombongan lebih besar. 59 WNI dan 1 WNA berhasil dievakuasi dari Kiev dan telah berhasil diseberangkan ke wilayah Moldova dan saat ini dalam perjalanan menuju Rumania.
Retno menceritakan evakuasi dari Kiev ini sebelumnya direncanakan dilakukan tanggal 27 Februari 2022 yaitu melewati kota Lviv menuju Polandia. Namun, karena adanya kebijakan curfew dan beberapa tantangan infrastruktur jalan yang diakibatkan peperangan, maka evakuasi terpaksa harus ditata ulang kembali.
"Saya sendiri terlibat langsung dalam penataan ulang jalur aman untuk evacuee dari Kiev. Penetapan jalur yang kita ambil akhirnya kita lakukan setelah kita melakukan konsultasi compare notes dengan banyak pihak, termasuk komunikasi saya dengan beberapa Menteri Luar Negeri, termasuk atau khususnya Menteri Luar Negeri Turki dan India, yang mengalami situasi yang kurang lebih sama," ungkapnya.
Meski sempat terhambat, tapi evakuasi akhirnya dapat dilakukan pada 28 Februari dengan mengambil jalur selatan melalui kota Vinnytsia menuju Bucharest Romania via atau melalui Moldova.
Evakuasi menggunakan 12 mobil dengan banyak menggunakan jalur alternatif guna menghindari antrian dan macet di jalur utama. Rombongan berangkat dari KBRI di Kyiv sekitar pukul 11.30 dan tiba di perbatasan Moldova pada pukul 22.00 atau sekitar pukul 03.00 dini hari 1 Maret waktu Jakarta.
"Sebelum rombongan berangkat dari Kiev saya sempat melakukan komunikasi per telpon dengan para evacuee dan semua perjalanan kita pantau dari dekat," ujar Retno.
Dia mengungkapkan saat ini Pemerintah Indonesia tengah mematangkan skenario untuk menerbangkan WNI yang berhasil dievakuasi dan berada di Rumania dan Polandia untuk diterbangkan ke Indonesia.
"Jadi sekali lagi, setelah para evacuee aman di dua titik tersebut, maka langkah selanjutnya adalah penjemputan dengan pesawat untuk kembali ke Indonesia," ungkapnya.