Bisnis.com, JAKARTA - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendesak federasi dan penyelenggara olahraga untuk melarang atlet dan pejabat Rusia dan Belarusia untuk berkompetisi di semua ajang olahraga internasional. Seruan larangan itu disampaikan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
IOC juga mencabut Olympic Order yang merupakan penghargaan tertingginya, dari semua pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin.
IOC mengatakan dewan eksekutifnya merekomendasikan agar federasi-federasi olahraga internasional dan penyelenggara-penyelenggara acara olahraga tidak mengundang atau membolehkan partisipasi atlet dan ofisial Rusia dan Belarus dalam kompetisi-kompetisi internasional.
Jika tidak bisa karena alasan organisasi atau hukum, maka IOC meminta pejabat olahraga untuk menempuh segala cara guna mencegah atlet kedua negara mengambil bagian atas nama Rusia atau Belarusia. Pernyataan IOC ini disampaikan menjelang Paralimpiade Musim Dingin yang dimulai Jumat pekan ini di Beijing.
Partisipasi Rusia dalam playoff Piala Dunia bulan depan juga diragukan setelah rencana FIFA membolehkan mereka bermain di wilayah netral dianggap "tidak bisa diterima" oleh calon-calon lawan Rusia.
IOC pekan lalu mendesak semua federasi olahraga internasional agar membatalkan turnamen-turnamen yang rencananya diadakan Rusia setelah marah terhadap Moskow karena melanggar "Gencatan Senjata Olimpiade" dengan serangannya ke Ukraina.
IOC kemudian memuji "seruan perdamaian dari para atlet, pejabat olahraga, dan anggota Komunitas Olimpiade di seluruh dunia".
"IOC menyanjung dan mendukung secara khusus seruan perdamaian dari para atlet Rusia," demikian pernyataan IOC, Senin (28/2/2022).
IOC Larang Atlet Rusia dan Belarusia Ikuti Berbagai Event Olahraga
IOC mencabut Olympic Order yang merupakan penghargaan tertingginya, dari semua pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium