Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta Radiasi Chernobyl Ukraina Meningkat setelah Dikuasai Pasukan Militer Rusia

Badan nuklir Ukraina mengatakan pada Jumat (25/2/2022), bahwa mereka mencatat kenaikan tingkat radiasi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.
Foto yang diabadikan pada 29 November 2016 ini menunjukkan penutup pelindung baru pada reaktor nuklir Chernobyl No.4 yang hancur di PLTN Chernobyl, yang terletak 110 kilometer di utara Kiev, ibu kota Ukraina./Antara
Foto yang diabadikan pada 29 November 2016 ini menunjukkan penutup pelindung baru pada reaktor nuklir Chernobyl No.4 yang hancur di PLTN Chernobyl, yang terletak 110 kilometer di utara Kiev, ibu kota Ukraina./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan nuklir Ukraina mengatakan pada Jumat (25/2/2022), bahwa mereka mencatat kenaikan tingkat radiasi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang tidak lagi berfungsi.

Para ahli di badan tersebut tidak memberi keterangan tingkat radiasi secara detail, namun mengatakan angka tersebut telah berubah akibat pergerakan peralatan militer berat di area tersebut, yang kemudian mengangkat debu radioaktif ke udara.

“Radiasi mulai meningkat. Namun tidak di tahap yang kritis untuk Kiev saat ini, tetapi kami terus memonitornya,” kata Kementerian Dalam Negeri.

Chernobyl (dahulu bagian Uni Soviet) sendiri terletak sekitar 100 kilo meter dari Kiev.

Chernobyl adalah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dikenal luas akibat bencana atau kecelakaan pada tahun 1986.

Bencana Chernobyl adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23:40 pagi, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak.

Dikutip dari Wikipedia, Sabtu (26/2/2022), penyebab kecelakaan adalah edakan inti yang tidak sengaja ketika sedang dimatikan darurat akibat kegagalan daya.

Akibat kejadian itu, 31 orang tewas saat kejadian, dan skala Kejadian Nuklir Internasional level 7 (kecelakaan besar).

Adapun negara tetangga Ukraina, Polandia, mengatakan belum mencatat adanya peningkatan tingkat radiasi di kawasannya.

Komentar IAEA

Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Jumat (25/2/2022) mengatakan bahwa pihaknya diinformasikan oleh otoritas Ukraina bahwa reaktor tenaga nuklir negara tersebut terus beroperasi dengan aman.

Mengenai laporan tentang tingkat radiasi yang lebih tinggi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl, IAEA menilai bahwa hasil pembacaan laporan yang dilaporkan oleh otoritas regulasi Ukraina "rendah dan masih dalam jangkauan operasional" serta "tidak menimbulkan bahaya bagi publik," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam sebuah pernyataan dikutip dari Antara.

IAEA diinformasikan oleh otoritas Ukraina bahwa tingkat radiasi yang lebih tinggi mungkin disebabkan oleh kendaraan militer berat yang mengaduk tanah yang masih terkontaminasi dari bencana Chernobyl pada 1986.

Ukraina mengatakan kepada IAEA pada Kamis (24/2/2022) bahwa "angkatan bersenjata tak dikenal" telah mengambil alih PLTN Chernobyl, menurut pernyataan itu.

Kantor berita Interfax-Ukraina pada Kamis (24/2/2022) mengutip Penasihat Kepala Kantor Presiden Ukraina Mykhailo Podoliak yang mengatakan pasukan Rusia telah merebut PLTN Chernobyl.

Grossi pada Jumat (25/2/2022), menegaskan kembali seruannya akan pembatasan maksimum guna menghindari tindakan apa pun yang dapat membahayakan keselamatan fasilitas nuklir di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper