Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

IOC Serukan Boikot Ajang Olahraga di Rusia

Dewan eksekutif IOC pada hari ini mendesak seluruh federasi olahraga internasional untuk memindahkan lokasi atau membatalkan kegiatan olahraga yang dijadwalkan digelar di Rusia atau Belarus
Newswire
Newswire - Bisnis.com 25 Februari 2022  |  23:53 WIB
IOC Serukan Boikot Ajang Olahraga di Rusia
Suasana di sebuah layanan transportasi umum di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi untuk "demiliterisasi" Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan "sanksi berat" lebih lanjut terhadap Moskwa serta membuat lantai bursa jatuh di sejumlah negara. - Bloomberg/Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA- Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Jumat (25/2/2022) mengecam aksi invasi Rusia ke Ukraina yang telah melanggar prinsip Gencatan Senjata Olimpiade serta mendesak seluruh federasi olahraga untuk membatalkan semua kejuaraan di Rusia dan Belarus.

“Dewan eksekutif IOC pada hari ini mendesak seluruh federasi olahraga internasional untuk memindahkan lokasi atau membatalkan kegiatan olahraga yang dijadwalkan digelar di Rusia atau Belarus,” demikian pernyataan IOC.

“Mereka seharusnya mempertimbangkan pelanggaran gencatan senjata Olimpiade oleh pemerintah Rusia dan Belarus, serta memberikan keamanan dan keselamatan para atlet sebagai prioritas utama yang mutlak.

IOC dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) satu suara mengutuk keras pelanggaran yang telah dilakukan Rusia setelah Presiden Vladimir Putin meluncurkan serangan dalam skala besar ke Ukraina, Kamis (24/2).

IOC menjelaskan bahwa Rusia telah melanggar Resolusi PBB yang dibuat pada Desember tahun lalu, di mana 193 negara anggota PBB sepakat untuk tidak melakukan serangan dimulai sejak tujuh hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada 4 Februari lalu, dan berakhir tujuh hari setelah penutupan Paralimpiade pada 13 Maret.

Dalam pernyataan yang sama, IOC juga menjatuhkan sanksi larangan pengibaran bendera nasional Rusia dan Belarus dalam berbagai kejuaraan olahraga internasional.

“Dewan eksekutif IOC juga mendesak agar tidak ada bendera nasional Rusia dan Belarus yang dikibarkan, juga tidak ada lagu kebangsaan Rusia dan Belarus yang dikumandangkan dalam kegiatan olahraga internasional, dan sanksi ini bukan bagian dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) untuk Rusia.”

IOC menambahkan bahwa mereka telah membentuk satgas untuk memantau situasi konflik, dan jika memungkinkan mereka juga menggalang bantuan kemanusiaan kepada anggota komunitas Olimpiade di Ukraina, demikian dilaporkan AFP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

olimpiade Olimpiade 2020 Perang Rusia Ukraina
Editor : Kahfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top