Bisnis.com, JAKARTA – Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2/2022), Tanah Ukraina dihujani bom terutama di kota-kota besar seperti Kiev, Kharkiev, Odessa, Dnipro, dan Kramatorks serta mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.
Konflik yang meramaikan dunia maya tempo hari lalu tersebut jelas tak bisa lepas dari sosok-sosok besar dibaliknya. Salah satunya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang mencuri perhatian dunia setelah menyebutkan bahwa, upaya Rusia untuk merebut wilayah Chernobyl sebagai "deklarasi perang melawan seluruh Eropa."
Bukan kali ini saja nama Zelensky menjadi perbincangan dunia, pada 2019 lalu Namanya besar diperbincangkan setelah dirinya menang dalam pemilihan umum (Pemilu) Presiden Ukraina. Menariknya, sosok Zelensky ternyata bukanlah seorang politisi andal. Latar belakang karir Zelensky adalah seorang komedian.
Volodymyr Zelensky lahir pada 25 Januari 1978 di Kryvyy Rih, Ukraina. Dirinya menjadi satu-satunya aktor dan komedian asal Ukraina yang terpilih sebagai presiden Ukraina pada 2019. Dia menang telak atas petahana Petro Poroshenko di putaran kedua pemilihan presiden 2019.
Awal kehidupan dan karir sebagai entertainer
Zelensky lahir di kota metropolitan industri Kryvyi Rih di Ukraina selatan. Ketika dia masih kecil, keluarganya pindah ke Erdenet , Mongolia , selama empat tahun sebelum kembali ke Kryvyi Rih, tempat Zelensky masuk sekolah. Pada tahun 1995 ia memasuki Institut Ekonomi Kryvyi Rih, kampus lokal Universitas Ekonomi Nasional Kiev, dan pada tahun 2000 ia lulus dengan gelar sarjana hukum.
Meskipun Zelensky memiliki lisensi untuk melakukan praktik hukum , karirnya justru terjun ke arah yang berbeda. Saat masih menjadi mahasiswa, dia aktif di teater. Pada tahun 1997 grup teaternya yakni, Kvartal 95 tampil di final televisi KVN ( Klub vesyólykh i nakhódchivykh yang merupakan kompetisi komedi improvisasi populer yang disiarkan di seluruh Commonwealth of Independent States .
Baca Juga
Zelensky dan Kvartal 95 menjadi bintang tetap di KVN, mereka kerap muncul di program tersebut hingga tahun 2003. Di tahun itu Zelensky mendirikan Studio Kvartal 95, sebuah perusahaan produksi yang akan menjadi salah satu studio hiburan paling sukses dan produktif di Ukraina. Zelensky akan menjabat sebagai direktur artistik Studio Kvartal 95 dari pendirian perusahaan hingga 2011.
Zelensky juga pernah menjabat sebagai produser umum saluran televisi di Ukraina yakni, Inter TV. Namun, dirinya meninggalkan Inter TV pada 2012. Dirinya kemudian melanjutkan karirnya bersama Kvartal 95 dan menandatangani perjanjian produksi bersama dengan jaringan Ukraina 1+1. Jaringan itu dimiliki oleh Igor Kolomoisky, salah satu orang terkaya di Ukraina.
Selain bekerja di televisi, Zelensky juga kerap muncul di sejumlah film layar lebar, seperti Rzhevskiy Versus Napoleon (2012) dan film komedi romantis 8 First Date (2012) dan 8 First Date (2015).
Volodymyr Zelensky juga merupakan mantan Bintang sitkom televisi Servant of the People, di mana dia berperan sebagai guru yang menjadi presiden.
Masa Menjabat Kepresidenan Ukraina
Pada 21 April Zelensky terpilih sebagai presiden Ukraina dengan 73 persen suara. Pada 20 Mei 2019, Zelensky dilantik sebagai presiden. Dia menggunakan pidato pelantikannya, yang dia sampaikan dalam campuran bahasa Rusia dan Ukraina, untuk menyerukan persatuan nasional dan untuk mengumumkan pembubaran Verkhovna Rada (Dewan Tertinggi).
Dalam beberapa hari masa jabatannya, Zelensky mulai menghadapi tantangan kebijakan luar negeri pertamanya, ketika Putin mengumumkan keputusannya untuk menawarkan paspor Rusia kepada warga Ukraina di daerah yang dikuasai separatis di timur Ukraina yang dilanda perang.
Perang hibrida yang didukung Rusia di sana memasuki tahun kelimanya, dan ratusan ribu orang Ukraina telah mengungsi akibat konflik tersebut. Namun, Zelensky mencemooh tawaran itu, dia menanggapi dengan posting Facebook yang memperpanjang kewarganegaraan Ukraina ke Rusia.
Pada bulan September 2019 Zelensky menemukan pemerintahannya didorong ke pusat skandal politik di Amerika Serikat ketika seorang pelapor di komunitas intelijen Amerika mengajukan keluhan resmi tentang tindakan Pres AS.Donald Trump.
Masalah tersebut berkaitan dengan dugaan Trump menahan paket bantuan militer yang signifikan ke Ukraina kecuali jika Ukraina memulai penyelidikan atas dugaan pelanggaran oleh mantan wakil presiden AS.Joe Biden dan putranya. Hunter Biden pernah menjabat di dewan konglomerat energi Ukraina Burisma Holdings, dan Trump mengklaim, tanpa bukti, bahwa Joe Biden telah menggunakan kantornya untuk menguntungkan putranya.
Kini, dirinya harus memimpin negaranya yang tengah dihujani invasi oleh Rusia. Volodymyr Zelensky mengungkapkan kekecewaannya terhadap Amerika Serikat dan Sekutu yang dinilai membiarkan negaranya sendirian menghadapi agresi militer yang dilancarkan Rusia pada Kamis (24/2) tempo hari lalu. Dirinya juga nampak mengharapkan bantuan dari para petinggi dunia untuk menjadikan negaranya sebagai sekutu.