Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia telah melancarkan serangan militer ke Ukraina yang melintasi perbatasan dan membom target di dekat kota-kota besar negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan TV sebelum fajar, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak berencana untuk menduduki Ukraina dan menuntut agar militernya meletakkan senjata mereka.
Namun, beberapa saat kemudian, serangan dilaporkan terhadap sasaran militer Ukraina. Ukraina mengatakan bahwa "Putin telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina".
Dikutip dari BBC, militer Rusia menerobos perbatasan di sejumlah tempat, di utara, selatan dan timur, termasuk dari Belarus, sekutu lama Rusia. Sementara itu, ada laporan pertempuran di beberapa bagian timur Ukraina.
Sekitar 10 warga sipil diyakini tewas, termasuk enam dalam serangan udara di Brovary dekat ibukota Kyiv. Seorang pria juga tewas dalam penembakan di luar kota besar timur Kharkiv.
Seorang penasihat Presiden Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 40 tentara tewas dan puluhan lainnya terluka. Ukraina mengatakan telah membunuh 50 tentara Rusia dan menembak jatuh enam pesawat Rusia, tetapi laporan ini belum diverifikasi.
Baca Juga
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan darurat militer di seluruh Ukraina, memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Rusia dan mengatakan senjata akan didistribusikan kepada siapa saja yang menginginkannya. Artinya, pemerintah akan memberikan senjata bagi masyarakat sipil.
"Jangan panik. Kami kuat. Kami siap untuk apa pun. Kami akan mengalahkan semua orang, karena kami adalah Ukraina," katanya dalam sebuah pernyataan video.
Menjelang serangan Rusia, dia telah melakukan upaya terakhir untuk mencegah konflik, memperingatkan bahwa Rusia dapat memulai "perang besar di Eropa" dan mendesak warga Rusia untuk menentangnya.
Sirene peringatan meraung di seluruh ibu kota Ukraina, yang berpenduduk hampir tiga juta jiwa. Lalu lintas antri untuk meninggalkan kota dan orang banyak mencari perlindungan di stasiun metro Kyiv. Beberapa negara tetangga telah memulai persiapan untuk menampung pengungsi dalam jumlah besar.
Sirene Tanda Darurat
Dikutip dari CNA, sirene darurat terdengar di sekitar Kyiv pada Kamis (24/2/2022) pagi dan Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa unit Ukraina, pusat kendali militer, dan lapangan terbang di timur Ukraina berada di bawah serangan intensif Rusia.
Militer mengatakan bahwa angkatan udara Ukraina berusaha untuk mengusir serangan udara Rusia, menambahkan bahwa laporan pasukan Rusia mendarat di Odessa adalah palsu.
Penjaga perbatasan negara itu mengatakan Ukraina berada di bawah tembakan artileri Rusia dan invasi darat di sepanjang perbatasan utara dan selatannya, dan pasukan Ukraina membalas tembakan.
Mereka menambahkan bahwa pasukan Rusia didukung oleh Belarus dan serangan telah diluncurkan dari Krimea, wilayah semenanjung yang diduduki Rusia di sisi selatan Ukraina.
"Serangan terhadap unit perbatasan, detasemen perbatasan dan pos pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan artileri, alat berat dan senjata ringan," kata pernyataan penjaga perbatasan Ukraina.