Bisnis.com, JAKARTA -- Indikasi kejahatan di sektor keuangan terus menunjukkan tren peningkatan. Ini sangat ironis, karena terjadi ketika ekonomi anjlok akibat tekanan pandemi.
Tren peningkatan kejahatan di sektor keuangan tersebut setidaknya terkonfirmasi dari jumlah dan skala kasus yang diungkap oleh penegak hukum dua tahun belakangan ini.
Terungkapnya skandal pinjaman online ilegal, hingga yang terakhir robot trading ilegal, adalah bukti betapa massifnya kejahatan sektor keuangan di tengah masyarakat.
Alih-alih tergiur oleh iming-iming pinjaman mudah dan janji manis mendulang rupiah dalam waktu sekejab, masyarakat justru terjebak oleh 'lingkaran setan' para pemilik pinjol dan trading ilegal.
Sayangnya, perangkat atau kemampuan pemerintah untuk mendeteksi lebih dini potensi kejahatan di sektor-sektor keuangan sangat minim. Umumnya, aparat penegak hukum baru mulai bergerak ketika ada laporan atau aduan dari masyarakat.
Dalam kasus pinjaman online dan robot trading, misalnya, institusi pemerintah baru bergerak ketika kasus penipuan dan pemerasan dengan dua modus tersebut marak di masyarakat.
Baca Juga
Lebih ironis lagi, pergerakan itu terjadi ketika korban-korban di masyarakat mulai berjatuhan.
Bunuh Diri Karena Trading
Meski tak banyak, kasus bunuh diri karena trading telah terjadi di beberapa daerah. Kasus terakhir menimpa Novi Amalia. Novi adalah salah satu model yang sempat menuai kontroversi beberapa tahun silam.
Novi diketahui bunuh diri dengan cara loncat dari lantai 8 Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Salah satu kesaksian mengungkap bahwa penyebab kematian tragis Novi Amalia adalah kalah main saham alias trading.
Selain Novi Amalia, sebelumnya ada seorang mahasiswa di Tasikmalaya yang diduga bunuh diri karena kalah trading.
Dilansir dari beberapa sumber, mahasiswa tersebut belakangan ini memang aktif trading mata uang kripto. Sempat berhasil, namun beberapa waktu sebelum bunuh diri, mahasiswa tersebut mengeluh rugi.
Layanan Konseling
Bunuh diri bisa terjadi kepada siapapun, terutama orang yang sedang mengalami depresi. Jika anda, kerabat, atau orang terdekat mengalami depresi, jangan memutuskan untuk mengakhiri hidup karena setiap permasalahan pasti ada solusinya.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan untuk meringankan beban akibat depresi. Salah satunya bisa diperoleh lewat hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Atau sejumlah saluran layanan konseling lainnya misalnya dengan membuka website https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-bunuh-diri-di-indonesia/.