Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Puncak Kasus Omicron RI Belum Lampaui Delta

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa puncak kasus Covid-19 Omicron di Indonesia belum melampaui kasus akibat Delta pada 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Antararnrn
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa puncak kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia belum melampaui kasus akibat Delta pada 2021.

"Sejak 44 hari dari tanggal 1 Januari 2022, kasus puncak Omicron sampai dengan saat ini belum melebihi puncak Delta di tahun lalu. Padahal merujuk negara lain, puncak kasus Omicron biasanya 3-4 kali lebih tinggi dari kasus Delta," kata Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM dikutip dari YouTube Setpres, Senin (14/2/2022).

Luhut juga menyampaikan bahwa tingkat rawat inap di rumah sakit dan tingkat kematian akibat Omicron juga lebih rendah dibandingkan Delta. Namun, dia mengingatkan bahwa kewaspadaan harus tetap dijaga dan tidak memperlakukan penyebaran Omicron seperti Delta sebelumnya.

"Pola yang sama juga tampak di Jawa dan Bali yaitu kenaikan kasus melambat tapi terjadi peningkatan kontribusi di luar Jawa dan Bali," ujarnya.

Luhut menyebutkan dalam 7 hari terakhir Banten, Jawa Barat, dan Bali menjadi tiga provinsi yang puncak kasus hariannya melampaui puncak kasus Delta.

DKI Jakarta, kata Luhut, justru menunjukkan penurunan kasus harian, kasus aktif, dan rawat inap.

"Namun peningkatan justru terjadi peningkatan di DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat tapi itu masih dibawah kasus Delta," ungkapnya.

Adapun, data Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan kasus terkonfirmasi harian bertambah 44.526 pada 13 Februari 2022 sehingga totalnya menjadi 4.807.778 kasus.

Satgas juga melaporkan terjadi penambahan kasus sembuh harian sebanyak 26.916 sehingga kumulatifnya 4.309.763, dan 111 kasus meninggal atau totalnya kini 145.176.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper