Bisnis.com, JAKARTA - Pengukuran tanah berujung pada penangkapan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa (8/2/2022) kemarin.
Pengkuruan tersebut terkait pembangunan Bendungan Bener. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim bahwa Badan Pertanahan Negara (BPN) hanya melakukan pengukuran di wilayah yang warganya setuju.
Ganjar juga menyebut bahwa proyek bendungan ini telah lama direncanakan. Dia menyebut bendungan ini nantinya akan memberikan jaringan irigasi yang mengairi sawah seluas 15.519 hektare.
Bendungan Bener merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diperkirakan dapat menampung air sebanyak 90,39 juta meter kubik.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.590/41 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo, pengadaan tanah untuk pembangunan ini yakni 592,08 hektare.
Adapun, lahan itu terletak di dua Kabupaten, tiga kecamatan, dan 11 desa. Di Kabupaten Purworejo sebanyak dua kecamatan yakni Bener dan Gebang yang terdampak pengadaan lahan untuk pembangunan Bendungan Bener.
Baca Juga
Dari dua kecamatan itu, sebanyak tujuh desa diantaranya berada di Kecamatan Bener yakni, Wadas, Bener, Karangsari, Kedungloteng, Nglaris, Limbangan, dan Guntur. Sementara itu di Kecamatan Gebang hanya satu desa yang terdampak yakni Desa Kemiri.
Kemudian di Kabupaten Wonosobo ada satu kecamatan yakni Sepil, dengan tiga desa yang terdampak. Ketiga desa itu adalah, Gadingrejo, Bener, dan Burat.
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengecam tindakan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga Wadas yang dilakukan oleh Polresta Purworejo yang menolak penambangan Quarry di Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener.
"Saat sedang sarapan di sekitaran lokasi tersebut, mereka didatangi polisi dan dibawa ke Polsek Bener. Istrinya kemudian melarikan diri dan sampai ke Desa Wadas, sedangkan suaminya hingga saat ini masih belum diketahui keberadaanya," kata perwakilan YLBHI Zainal dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022)
Dikatakan, sejak Senin (7/2), ratusan aparat kepolisian telah melakukan apel dan mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto, Belakang Polsek Bener yang bertepatan dengan pintu masuk Desa Wadas. Kondisi ini berbarengan pula dengan matinya lampu di Desa Wadas sedangkan desa lain tidak terjadi.
YLBHI juga melaporkan, sejak pagi tadi sinyal di Desa Wadas tiba-tiba hilang. Hal itu berbarengan dengan apelnya ratusan polisi pada pukul 08.00 WIB di Lapangan Kaliboto.