Bisnis.com, JAKARTA — Tiga calon wakil presiden (cawapres) telah selesai melakukan Debat Keempat atau Debat Cawapres Kedua di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024).
Adapun, pembahasan mengenai pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dan konflik Wadas absen dalam debat keempat. Padahal kedua topik tersebut sempat menjadi perhatian dan diyakini akan muncul dalam debat cawapres.
Berdasarkan catatan Bisnis, penghentian operasi PLTU batu bara lebih awal menjadi salah satu kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
Adapun, ketiga pasangan calon memiliki pandangan yang beragam mengenai kebijakan pensiun dini PLTU tersebut.
Paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar secara tegas mempercepat eksekusi program pensiun dini PLTU di sistem kelistrikan Jawa-Bali yang mengalami kelebihan pasokan listrik dan akan mengevaluasi pembiayaan pensiun dini PLTU yang saat ini mandek.
Kemudian, paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lebih memilih untuk melakukan pensiun dini PLTU secara bertahap sembari mengurangi capacity factor (CF) PLTU setiap tahunnya, dan dengan tegas melanjutkan program memensiunkan PLTU dengan berdasarkan pada asas keadilan dan keberimbangan.
Baca Juga
Berikutnya, paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD cenderung berhati-hati terkait dengan program pensiun dini PLTU yang sudah didorong pemerintah saat ini, lantaran industri dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional masih bergantung pada pembangkit tersebut.
"Kita ingin keluar statement mereka apakah punya keberanian untuk melakukan pensiun dini PLTU maupun renegosiasi dengan pembangunan PLTU yang tergabung ke dalam 35.000 MW," kata Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development Indef Abra Talattov, Minggu (21/1/2024).
Kemudian, kasus Wadas kembali mengemuka lantaran majunya pasangan nomor urut tiga tersebut sebagai calon presiden 2024.
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD juga tidak mempersoalkan jika persoalan mengenai Wadas akan ditanya.
"Jadi urusan Wadas itu silakan kalau mau ditanya. Memangnya kenapa kalau ditanya? Bagus juga," ujar Mahfud usai acara Tabrak Prof! dengan generasi Z dan milenial di Seulawah Kupi, Medan, Sumatera Utara, Minggu (14/1/2023)
Sebagai catatan, Desa Wadas di Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah menjadi perhatian setelah terjadinya penolakan warga terkait rencana proyek pertambangan batu andesit dan bendungan oleh pemerintah.
Para warga merasa bahwa adanya intimidasi kepada warga oleh aparat kepolisian setelah menolak proyek penambangan tersebut karena dianggap akan merusak lingkungan. Penolakan ini sudah bertahun-tahun.
Puncaknya terjadi dengan sebanyak 60 warga Desa Wadas yang ditangkap oleh aparat kepolisian pada Selasa (8/2/2022). Langkah penangkapan dilakukan lantaran mereka dianggap melakukan provokasi dan penolakan terhadap pengukuran lahan yang akan digunakan untuk penambangan batu andesit.
Kemudian, setelah sekian lama, warga Wadas akhirnya menyepakati pembebasan lahan tambang batu andesit, untuk material pembangunan Bendungan Bener. Langkah mufakat diambil dalam musyawarah warga pemilik lahan bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN).