Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyarankan penerima vaksin Covid-19 primer jenis Sinovac untuk segera mendapatkan dosis tambahan atau vaksin booster. Anjuran itu disampaikan WHO pada laman resminya.
WHO menganjurkan penerima vaksin Sinovac untuk segera mendapatkan vaksin booster guna mengembalikan efektivitas vaksin Covid-19 yang sudah mulai berkurang.
WHO merekomendasikan negara-negara yang sudah memaksimalkan cakupan dosis lengkap untuk memberikan booster. Hingga saat ini, Indonesia telah mencapai hampir 90 persen cakupan dosis pertama.
Berdasarkan saran Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) bahwa dosis tambahan vaksin Sinovac ditawarkan kepada orang berusia 60 tahun ke atas sebagai bagian dari perpanjangan seri primer. Selain itu, bagi Anda yang memiliki gangguan kekebalan tubuh harus mendapatkan dosis tambahan ini.
Faktanya, kelompok tersebut cenderung tidak merespons secara memadai terhadap vaksinasi setelah serangkaian vaksinasi primer standar. Mereka juga berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 dengan gejala yang parah. WHO pun merekomendasikan untuk para ibu hamil untuk mendapatkan vaksin ini.
Indonesia telah memulai pemberian booster sejak pertengahan Januari 2022 dengan sasaran masyarakat yang berisiko tinggi.
“Sesuai dengan rekomendasi WHO, pemberian vaksin booster/dosis lanjutan yang akan dirancang oleh pemerintah dengan pemberian yang diutamakan untuk populasi yang berisiko tinggi yaitu lansia, tenaga kesehatan, dan kelompok individu yang memiliki masalah sistem imun/kekebalan (immunocompromized)," ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, (10/1/2022).
Indonesia menyediakan sebanyak enam jenis vaksin untuk booster, yaitu Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Zifivax, dan Sinopharm yang baru saja terbit izinnya oleh BPOM.