Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duet Anies-AHY Dinilai Prospektif di Pilpres 2024, Reuni SBY & JK?

Duet Anies dan AHY disebut mampu menjadi antitesis dari kekuasaan saat ini.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memberikan keteranagan usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (6/5/2021)./Nyoman Ary Wahyudi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memberikan keteranagan usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (6/5/2021)./Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA -- Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono dinilai prospektif untuk maju dalam kontestasi politik Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Duet mereka disebut mampu menjadi antitesis dari kekuasaan saat ini.

Doktor Ilmu Politik dari School of Political Science & International Studies, The University of Queensland, Australia, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan prospek keduanya dilatarbelakangi oleh bekal elektabilitas yang memadai di posisi 1 hingga 6 besar.

"Elektabilitas itu tercermin di hampir seluruh hasil survei lintas lembaga yang muncul belakangan ini. Keduanya konsisten berada di radar dan bukan kategori tokoh dengan elektabilitas 1 koma," kata Ahmad melalui siaran pers, dikutip Sabtu (5/2/2022).

Apabila duet Anies-AHY dipromosikan, sambungnya, Partai Demokrat sebagai pembentuk 20 persen presidential threshold otomatis menjadi sponsor utama dari koalisi tersebut.

Kondisi tersebut dinilai menjadi bekla positif. Sebab, tokoh partai politik yang memiliki elektabilitas dan mesin politik memadai hanya dua, yakni Prabowo dari Partai Gerindra dan AHY.

PDIP sendiri memiliki pengecualian karena bisa mengusung pasangan Capres-Cawapres sendiri.

Dengan adanya Partai Demokrat sebagai sponsor, kemungkinan akan menarik partai politik lain dari garis ideologi nasionalis dan khususnya dari garis ideologi politik Islam untuk merapat demi mendapatkan coat tail effect.

Efek tersebut, kata Ahmad, terbentuk jika partai politik pengusung nama Capres-Cawapres memiliki chemistry dan paradigma yang sama, sehingga tidak ada kegamangan yang menjadi sumber slit ticket voting.

Selain itu, selama Anies tidak mendeklarasikan diri masuk ke partai politik, maka dirinya dinilai bisa menjadi pemersatu bagi partai-partai pengusungnya.

Terlebih, ujarnya, dibalik duet Anies-AHY ada 2 tokoh politik besar yang bisa menjadi joined forces, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK), mengingat AHY merupakan anak SBY dan JK adalah mentor politik Anies Baswedan.

"Jika duet ini digarap dengan baik, bisa saja duet Anies-AHY mengulang kemenangan SBY-JK sebagaimana terjadi di Pemilu 2004 lalu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper