Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Omicron RI 748 Kasus, 569 Berasal dari Luar Negeri, Sisanya Penularan Lokal

Kasus Covid-19 varian Omicron Indonesia saat ini mengalami lonjakan sehingga totalnya mencapai 748 kasus.
Indra Gunawan
Indra Gunawan - Bisnis.com 17 Januari 2022  |  10:50 WIB
Omicron RI 748 Kasus, 569 Berasal dari Luar Negeri, Sisanya Penularan Lokal
Sejumlah alat tes usap Covid-19 terletak di atas sebuah meja saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Tes usap yang dilakukan kepada 500 warga Krukut tersebut menindaklanjuti ditemukannya 36 kasus Covid-19 di wilayah itu di mana satu di antaranya suspek varian Omicron. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja - wsj.

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 varian Omicron Indonesia saat ini mengalami lonjakan sehingga totalnya mencapai 748 kasus per Sabtu (15/1/2022).

Sebelumnya, pemerintah merilis kasus Omicron pada 12 Januari 572 kasus.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, mayoritas kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri yakni sebanyak 569 kasus, serta transmisi lokal sebanyak 155.

“Pelaku perjalanan luar negeri yang terinfeksi Omicron mayoritas berasal dari Arab Saudi, Turki, Amerika, Malaysia, serta Uni Emirat Arab,” ujar Nadia dala webinar Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries, Minggu (16/1/2022).

"Kita tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, karena Omicron cenderung tidak bergejala, dan mendorong pemerintah daerah melakukan 3T untuk melokalisir potensi terjadinya cluster atau lonjakan kasus," lanjutnya.

Nadia menuturkan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk melakukan pengetatan di pintu masuk negara, dan melakukan surveilans atau pemantauan di dalam negeri untuk mencegah penularan dari varian baru Virus Corona.

"Bukan hanya Indonesia, tapi hampir seluruh masyarakat dunia menghadapi tantangan varian Omicron yang lebih cepat menular dibandingkan varian Delta. Walaupun gejalanya cenderung tidak bergejala dan sangat ringan seperti batuk pilek yang bisa hilang dengan sendirinya," tutur Nadia.

Dia menyebut, dalam mencegah infeksi varian Omicron masyarakat diimbau untuk tetap disiplin menerapkan 5M seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Dikatakannya, setiap kasus positif Omicron saat ini harus diisolasi di Wisma Atlet maupun rumah sakit rujukan. Nantinya, apabila jumlah kasus varian Omicron terus meningkat,

Kemenkes akan mengarahkan pasien untuk isolasi mandiri di rumah. Meski demikian, Nadia memastikan isolasi mandiri akan diawasi secara ketat oleh puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan setempat dan pelayanan telemedicine.

"Penguatan whole genome sequencing (WGS) juga terus dilakukan, serta pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi harus diperkuat sebagai bagian dari upaya untuk melakukan tracing dan melokalisasi secara cepat jika ada kasus Omicron," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Covid-19 omicron
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top