Bisnis.com, JAKARTA - Selat Sunda merupakan salah satu zona seismic gap di indonesia yang patut diwaspadai terkait potensi terjadinya gempa kuat.
Salah satunya gempa yang terjadi hari ini, di Sumur Banten.
Guncangan gempa hari ini, mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami - BMKG Daryono mengatakan meskipun gempa Selat Sunda M6,6 ini tidak berpotensi tsunami tetapi masyarakat perlu waspada, jika terjadi guncangan kuat atau berayun agak lama segera menjauh dari pantai.
Sejarah gempa besar yang memicu tsunami juga sudah beberapa kali terjadi di Banten.
Salah satunya bahkan memicu tsunami setinggi 30 meter.
Baca Juga
Berikut Sejarah gempa tsunami Selat sunda dikutip dari akun instagram Daryono :
4 Mei 1851: Di Teluk Betung dan Selat Sunda pasca gempa kuat teramati tsunami setinggi 1,5 m.
9 Januari 1852 : Terjadi gempa kuat selanjutnya terjadi tsunami kecil.
27 Agustus 1883 : Terjadi tsunami dahsyat di atas 30 meter akibat erupsi Krakatau.
23 Februari 1903 : Terjadi gempa M7,9 berpusat di selatan Selat Sunda yang merusak di Banten.
26 Maret 1928 : Terjadi tsunami kecil yang teramati Selat Sunda pasca gempa kuat.
22 April 1958 : Terjadi gempa kuat di Selat Sunda diiringi dengan kenaikan permukaan air laut/tsunami.
22 Desember 2018 : Selat Sunda dilanda tsunami akibat longsoran Gunung Anak Krakatau.
2 Agustus 2019 : Terjadi gempa M7,4 yang merusak di Banten dan berpotensi tsunami.