Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Bakal Balas Rusia Kalau Kembali Invasi Ukraina

Zelensky mengatakan kemarin malam bahwa panggilan telepon dengan Biden menggarisbawahi sifat khusus dari hubungan kedua negara.
Presiden AS Joe Biden / Bloomberg - Samuel Corum
Presiden AS Joe Biden / Bloomberg - Samuel Corum


Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden memberikan jaminan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa pihaknya beserta negara sekutu akan merespons dengan tegas jika Rusia menginvasi negara tersebut.

Jaminan itu diberikan Biden setelah melakukan hubungan telepon antara kedua pemimpin yang difasilitasi pihak Gedung Putih. Keduanya berbicara beberapa hari setelah Biden mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meredakan krisis militer yang tak henti-hentinya di perbatasan Ukraina dan sebelum pejabat Rusia dan AS bertemu langsung di Jenewa akhir bulan ini.

Zelensky mengatakan kemarin malam bahwa panggilan telepon dengan Biden menggarisbawahi sifat khusus dari hubungan kedua negara. Dia menambahkan, tindakan bersama dari Ukraina, Amerika Serikat dan mitra dalam menjaga perdamaian di Eropa akan mencegah eskalasi lebih lanjut terkait reformasi dan deoligarkialisasi.

Zelensky menambahkan sangat menghargai dukungan yang tak tergoyahkan.

Sebanyak 100.000 tentara Rusia tetap dikumpulkan di perbatasan Ukraina, meskipun ada peringatan dari Biden dan para pemimpin Eropa tentang konsekuensi serius jika Putin melanjutkan invasi.

Temuan intelijen AS memperkirakan bahwa Rusia dapat memulai serangan militer di Ukraina paling cepat awal 2022.

Biden mengatakan pada Jumat bahwa dia telah menjelaskan dalam panggilan teleponnya dengan Putin bahwa akan ada harga yang harus dibayar jika Rusia menginvasi Ukraina dan mengancam sanksi ekonomi yang berat.

Sedangkan Putin mengatakan kepada Biden bahwa memperkenalkan babak baru sanksi terhadap Rusia akan menjadi kesalahan besar yang dapat menyebabkan kehancuran total hubungan antara kedua negara, kata seorang ajudan Kremlin, Senin (3/1/2022).
Rusia menuntut jaminan keamanan dari AS dan NATO, termasuk janji mengikat bahwa NATO tidak akan memperluas keanggotaannya lebih jauh ke timur dan tidak akan mengizinkan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer itu. Biden telah mengisyaratkan bahwa AS tidak akan membuat konsesi apapun baik terkait NATO atau masa depan Ukraina.

"Kami menjelaskan kepada Presiden Putin bahwa jika dia membuat langkah lanjutan, masuk ke Ukraina, kami akan memberikan sanksi berat. Kami akan meningkatkan kehadiran kami di Eropa dengan sekutu NATO kami dan itu akan menjadi harga yang mahal untuk dibayar," kata Presiden setelah acara makan Malam Tahun Baru di Wilmington, Delaware.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper