Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya melaporkan terjadi gempa bumi dengan magnitude (M) 7,4 terjadi pada Kamis pagi (30/12/2021) pukul 01.25 WIB atau 03.25 waktu setempat.
Dikutip dari keterangan tertulis, BPBD menyampaikan bahwa pusat gempa berada pada 45 kilometer barat laut Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, dengan kedalaman 210 kilometer.
BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya melaporkan bahwa warga merasakan guncangan kuat sekitar 3 detik sehingga mengakibatkan panik dan keluar rumah.
Pihak BBPBD masih melakukan pemantauan dampak dan situasi pascagempa dan hasilnya berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.
Pantuan BMKG mencatat kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan Takur V – VI MMI, Tepa IV-V MMI, Saumlaki IV MMI, Tual dan Rote III MMI serta Sabu, Raja Ampat, Kota Sorong II MMI. Parameter VI MMI mendeskripsikan getaran dirasakan semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut serta lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Pascagempa M7,4, gempa susulan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi pada 03.32 WIB atau 05.32 waktu setempat. BMKG mencatat gempa M5,1 yang berpusat pada 36 kilometer barat laut MBD dengan kedalaman 170 kilometer.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten MBD merupakan wilayah berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Kemudian, sebanyak 17 kecamatan yang berada di kawasan kepulauan yang teridentifikasi pada potensi bahaya tersebut.
Kabupaten-kabupaten tersebut juga memiliki potensi bahaya tsunami kateogir sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah kecamatan yang sama.
Hingga kini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami.