Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Penyebaran Omicron, DPR Dukung Lockdown Wisma Atlet

DPR mendukung langkah pemerintah untuk mengisolasi atau lockdown Wisma Atlet untuk mencegah penyebaran varian Omicron.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay menilai kebijakan lockdown atau isolasi sementara yang diberlakukan pemerintah di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta dinilai tepat guna mengantisipasi meluasnya penularan varian Omicron Covid-19.

Menurutnya, selama masa isolasi ini, seluruh penghuni wisma dan pekerja yang ada di sana harus dipastikan sehat dan tidak tertular. Jika ditemukan ada yang tertular, maka perlu ditangani secara baik dan dikarantina di tempat yang lebih aman.

"Dengan lockdown, orang tidak boleh masuk dan keluar lagi ke wisma selama tujuh hari ke depan. Kalaupun mau berkomunikasi, bisa melalui gadget, android, atau alat komunikasi lainnya," kata Saleh, Jumat (17/12/2021).

Semua orang yang ada di dalam, diharapkan dapat bersabar. Begitu juga keluarga yang ada di luar diharapkan dapat menunggu.

"Namun tentu harus dipastikan kebutuhan logistik mereka yang ada di Wisma Atlet dapat terpenuhi. Makan, minum, perlengkapan harian, dan lain-lain harus mencukupi. Dengan begitu, mereka bisa melalui hari-hari karantina di sana dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, anggota komisi yang menangani masalah kesehatan di DPR itu juga mengatakan bahwa lokcdown Wisma Atlet harus dilengkapi dengan testing dan tracing yang lebih luas. Sebab, selama satu minggu terakhir, ada banyak orang yang berinteraksi atau kontak erat dengan orang yang dikarantina atau petugas yang bekerja di sana.

"Artinya, mereka yang sempat berinteraksi dan kontak erat bisa saja telah terinfeksi. Orang-orang inilah yang perlu ditelusuri. Kalau pendataannya bagus, saya kira tidak sulit untuk menemukan orang-orang tersebut. Apalagi kalau penghuni dan pekerja di wisma bisa memberikan informasi,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa testing dan tracing ini diperlukan untuk memastikan bahwa varian Omicron tidak menyebar di luar wisma.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama tujuh hari ke depan menyusul ditemukannya satu kasus Covid-19 akibat varian B.1.1.529 atau Omicron dari pekerja kebersihan di RSDC tersebut.

Keputusan itu diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinves, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Suharyanto mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan Varian Omicron pada level komunitas.

Suharyanto menjelaskan bahwa dalam beberapa pekan terakhir beberapa tower RSDC Wisma Atlet Kemayoran difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional untuk melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper