Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia mendeteksi kasus Virus Corona varian Omicron pertama pada seorang pekerja kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Rabu (15/12/2021).
Kasus pertama varian Omicron itu diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021). Selain seorang positif terinfeksi varian Omicron dan hasil pemeriksaan PCR tebaru sudah negatif, namun ada lima kasus probable yang masih menjalani karantina di Wisma Atlet dan di Manado Sulawesi Utara.
Menarik untuk disimak, mengapa varian Virus Corona B.1.1.529 yang merupakan hasil mutasi virus SARS-CoV-2 diberi nama Omicron oleh WHO.
WHO menamai Virus Corona varian B.1.1.529 Omicron untuk menghormati Presiden China Xi Jinping.
Dikutip dari akun Instagram @pandemictalks, Sabtu (4/12/2021), alasan untuk menghormati Xi Jinping hanya merupakan salah satu alasan WHO.
Masih ada alasan lain di balik nama Omicron untuk varian B.1.1.529. Omicron merupakan bahasa Yunani.
Baca Juga
Seperti nama varian Virus Corona sebelumnya, WHO mengambil nama-nama itu dari alphabet. Sebut saja varian Delta, Alpha, Beta, dan Gamma.
Mengapa WHO tidak memberi nama Nu atau Xi bagi varian B.1.1.529, padahal pada abjad Yunani, Omicron itu setelah Nu dan Xi?
Adapun, makna ‘O Micron’ dalam bahasa Yunani adalah ‘kecil’. Abjad ini kebalikan dari abjad ke-24 yaitu ‘O Mega’ yang berarti ‘besar’. Ada beberapa alasan WHO tidak memberi nama ‘Nu’ atau ‘Xi’ bagi B.1.1.529.
Pertama, sebelumnya WHO menamai varian Virus Corona dengan ‘Mu’, maka untuk mencegah kebingungan dalam mengejanya, WHO melewatkan ‘Nu’. Pasalnya, penyebutan ‘Nu’ mirip dengan ‘Mu’.
Kedua, WHO melewtkan ‘Xi’ karena cukup banyak orang di dunia bernama ‘Xi’ meski hanya bunyi awalan. Selain itu, untuk menghormati Presiden China Xi Jinping.
Ketiga, nama Omicron memudahkan peneliti saat melakukan penelitian, juga memudahkan saat memberi keterangan kepada publik dibanding menyebut nama asal virus ditemukan.