Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara memberlakukan larangan pemakaian mantel kulit agar gaya pemimpin pakaian Kim Jong Un tidak ditiru warga biasa.
Menurut media setempat dilansir dari Insider, telah ada larangan menyeluruh pada pria muda yang mengenakan mantel kulit, dimana polisi mulai menjaring jalan-jalan untuk menyita jaket dari warga dan penjual.
Tindakan dimulai setelah orang-orang mulai meniru gaya Kim Jong Un.
"Selama parade militer di Kongres Partai ke-8 pada bulan Januari tahun ini, Yang Mulia dan semua pejabat tinggi juga terlihat mengenakan mantel kulit," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Radio Free Asia, merujuk pada Kim dengan sebutan kehormatan.
Sumber tersebut menambahkan bahwa mantel kulit juga mendapatkan popularitas di kalangan wanita Korea Utara setelah saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, memakainya.
"Mantel kulit mulai diakui sebagai simbol kekuatan," kata sumber itu seraya menambahkan bahwa ini mendorong penjual pakaian untuk mulai mengimpor kulit sintetis untuk meniru penampilan Kim.
Baca Juga
Para pemuda memprotes, mengatakan mereka membeli mantel dengan uang mereka sendiri dan tidak ada alasan untuk melarangnya.
Polisi menanggapi keluhan tersebut, dan mengatakan bahwa mengenakan pakaian yang dirancang agar terlihat seperti Kim Jong Un adalah 'tren tidak murni untuk menantang otoritas Martabat Tertinggi'" tambah sumber itu.
Menurut Radio Free Asia, membeli kulit asli di Korea Utara sangat mahal, dengan mantel kulit sapi berharga sekitar $34. Yang terbuat dari kulit sintetis setengah harga dan dijual sekitar $16.
Publikasi Korea Selatan JoongAng Daily melaporkan pada tahun 2018 bahwa rata-rata orang Korea Utara memperoleh pendapatan dasar sekitar $4. Ini ditambah dengan bonus, yang membuat gaji tahunan pekerja reguler Korea Utara menjadi $201. Pendapatan ini menjadikan jaket kulit asli sebagai barang mewah senilai gaji dua bulan.
Sumber lain yang tidak disebutkan namanya, berbicara kepada Radio Free Asia di bawah anonimitas, mengatakan bahwa jaket kulit telah populer di Korea Utara untuk sementara waktu, terutama setelah aktor Korea Selatan Jang Dong-gun memakainya pada awal 2000-an.
"Saat itulah film Korea Selatan mulai menyebar di kota-kota provinsi, dan jaket kulit yang dikenakan oleh aktor Korea Selatan Jang Dong-gun menjadi populer dan masih populer," kata sumber kedua kepada Radio Free Asia.
"Pengusaha kaya dapat mengimpor kain untuk mantel dengan memesan kepada perusahaan perdagangan milik negara yang sebagian telah melanjutkan penyelundupan laut," tambah sumber itu.