Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Tanggapi Penularan Covid-19 Saat Sekolah Tatap Muka di Jateng & DIY

Kata Wiku, sekolah juga wajib memantau penerapan protokol kesehatan saat siswa melakukan perjalanan dari rumah ke sekolah.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menyikapi munculnya penularan kasus Covid-19 saat proses pembelajaran tatap muka di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Satgas Covid-19 meminta pihak sekolah untuk terus melakukan peningkatan pengawasan protokol kesehatan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 BNPB Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa sekolah bukan hanya wajib memantau penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Tetapi juga saat proses keberangkatan atau perjalanan siswa dari rumah.

"Pemerintah mendorong agar pihak sekolah selalu mengimplementasikan protokol kesehatan bagi seluruh unsur di sekolah. Protokol kesehatan harus dijalankan dimulai dari rumah, saat perjalanan, dan saat beraktivitas di sekolah," kata Wiku dalam konferensi pers Selasa (23/11/2021).

Dari pihak pemerintah dan satgas, Wiku menjanjikan tindak lanjut berupa percepatan vaksinasi.

Dia berkata bahwa vaksinasi untuk tenaga pendidik dan murid yang telah memenuhi kriteria merupakan salah satu prioritas pemerintah.

"Kami akan selaraskan juga dengan peningkatan cakupan vaksinasi, khususnya bagi tenaga pendidik dan murid yang sudah memenuhi persyaratan," imbuhnya.

Menurut data pemerintah per akhir pekan lalu, total sudah ada sekitar 2,3 juta tenaga pendidik alias guru yang telah menjadi penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap. Jumlah ini memang tidak sedikit, namun masih perlu ditingkatkan mengingat jumlah tenaga pendidik di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 5 juta.

Sebelumnya, desakan untuk melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tatap muka di sekolah sempat disuarakan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdjiat. 

Adanya temuan penularan kasus di sejumlah provinsi, termasuk Jawa Tengah dan DIY baru-baru ini dinilai Lestari sudah cukup menjadi alarm bagi pemerintah untuk meninjau ulang pelaksanaan praktik tersebut.

"Peristiwa terpaparnya siswa dan pengajar di berbagai daerah itu harus segera diketahui penyebabnya sehingga tidak berulang di daerah lainnya," tutur Lestari dalam keterangan tertulis, Senin (22/11). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper