Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya menyiapkan peta jalan konkret dan detail terkait dengan transisi energi menuju karbon netral 2060.
Saat memberi arahan kepada direksi PLN dan Pertamina di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021), Presiden meminta agar proses transisi energi ini dimulai sesegera mungkin.
Saat pertemuan G20 di Italia dan COP26 di Glasgow, Skotlandia beberapa waktu lalu, pemerintah dunia sepakat menekan penggunaan energi fosil dan memperluas penggunaan energi baru terbarukan. Indonesia membidik rencana tersebut dapat teralisasi pada 2060.
"Memang transisi energi ini tidak bisa ditunda-tunda, sebab itu perencanaan harus disiapkan. Sudah harus konkret, jelas dan detail. Bukan hanya makro-nya," kata Jokowi melalui siaran Youtube Sekretariat Negara, Sabtu (20/11/2021).
Mandat tersebut disampaikan Jokowi kepada dua BUMN sektor energi yakni PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) serta sejumlah Kementerian terkait. Dia meminta agar waktu yang masih ada digunakan untuk memperkuat fondasi transisi energi.
Selama ini, total penggunaan bahan bakar energi masih didominasi oleh batu bara sebesar 67 persen, 15 persen dari minyak dan 8 persen dari gas bumi. Sisanya sekitar 10 - 11 persen ditopang melalui energi baru terbarukan.
Baca Juga
Dia meminta jajaran pemerintah maupun PLN berpacu dengan waktu dan bersaing mendapatkan teknologi dalam pemanfaatan EBT secepat mungkin.
"Mau tidak mau transisi energi menuju ke energi hijau sudah harus dilakukan. Itu tidak bisa tawar menawar. Jadi tugas saudara-saudara untuk mencari teknologi paling murah yang mana. Tugasnya ke situ. Dan ini adalah kerja cepat-cepetan," terangnya.