Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta telah mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Indonesia untuk menguatkan kembali keterlibatan Aotearoa Selandia Baru di kawasan Indo-Pasifik dan juga telah melangsungkan pertemuan dengan mitra utama di Indonesia dan Asean.
“Kemitraan bilateral kami dengan Indonesia adalah kemitraan penting yang didukung dengan hubungan diplomatik selama lebih dari 60 tahun. Kami berkomitmen pada pendekatan bersama dan memastikan kawasan Indo-Pasifik tetap stabil, terbuka, dan sejahtera,” katanya lewat keterangan resmi, Kamis (17/11/2021).
Dalam kunjungannya, Menteri Luar Negeri Mahuta melakukan pertemuan formal dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan Sekjen Asean Dato Lim Jock Hoi.
Dia mengakatan, sukungan dan partisipasi Presiden Joko Widodo selama APEC 2021 sangat berharga dan pihaknua menyampaikan harapan terbaik kepada Indonesia sebagai tuan rumah G20 pada tahun depan.
“Menteri Marsudi dan saya juga telah melakukan diskusi yang sangat produktif tentang berbagai isu, termasuk respons terhadap Covid-19 dan pemulihan ekonomi, perubahan iklim, membangun ketahanan di Pasifik dan pentingnya sistem multilateral berbasis aturan,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut sebagai bagian dari kemitraan ini, mereka juga menyampaikan kepada Menteri Marsudi kemarin, bahwa Selandia Baru akan memberikan NZ$6 juta kepada Global Green Growth Institute, untuk mendukung transisi Indonesia ke energi terbarukan.
Baca Juga
Kunjungan Mahuta juga berfokus pada kemitraan Selandia Baru dengan Asean di kawasan Indo-Pasifik. Menteri Mahuta juga memberikan pidato virtual melalui Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang menyoroti pentingnya kawasan yang damai, sejahtera, dan stabil.
“Sejak didirikan, Asean memegang peran yang penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan kita. Karena kawasan Indo-Pasifik terus bergulat dengan berbagai tantangan geopolitik, kesehatan, dan ekonomi. Oleh karena itu, kemitraan kami dengan Asean menjadi lebih penting dari sebelumnya,” ujarnya
Pihaknya juga senang dapat mendukung pembentukan Asean Center for Climate Change yang baru, Selandia Baru akan mengikuti dengan dekat untuk perkembangan Sentra ini selama bertahun-tahun ke depan.
“Kami juga berharap untuk terlibat dengan Sentra ini dalam penindakan perubahan iklim regional, sembari kami mempertimbangkan investasi kami di kawasan ini selama empat tahun ke depan dari sumber pendanaan global Selandia Baru yang terkini yaitu pendanaan perubahan iklim senilai NZ$1,3 miliar,” ujarnya.