Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: 'Skandal' Kesenjangan Vaksin Covid-19 Global Harus Dihentikan!

Menurut data WHO, kesenjangan global paling kentara di Afrika, yang baru 6 persen dari populasinya mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi info perkembangan situasi wabah Covi-19 di Jenewa, Swiss (24/2/2020). /Antara-Reuters
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi info perkembangan situasi wabah Covi-19 di Jenewa, Swiss (24/2/2020). /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa kesenjangan dalam distribusi dan akses vaksin Covid-19 di seluruh dunia menjadi sebuah skandal yang harus dihentikan sekarang.

"Setiap hari ada enam kali lipat (vaksin) booster yang diberikan secara global dibanding dosis pertama di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros saat konferensi pers, Jumat (12/11/2021).

Menurut data WHO terkini, kesenjangan global paling kentara di Afrika, yang baru 6 persen dari populasinya mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap.

WHO juga sedang bergelut dengan krisis Covid-19 baru di Eropa. Hampir 2 juta kasus baru tercatat di benua tersebut dalam sepekan terakhir - tertinggi dalam sepekan di Afrika sejak awal pandemi.

Badan kesehatan PBB itu berencana memvaksin 40 persen populasi di setiap negara hingga akhir 2021. Namun, WHO menyebutkan perlu 550 juta dosis tambahan untuk memenuhi target tersebut.

Diberitakan sebelumnya, cakupan vaksin yang tidak merata dan pelonggaran tindakan pencegahan telah membawa Eropa kembali ke titik kritis pandemi Covid-19. Jumlah kasus di benua biru itu mendekati rekor dan diperkirakan akan mencatat 500.000 kematian hingga Februari tahun depan.

Hans Kluge, direktur WHO untuk Eropa mengatakan semua dari 53 negara di kawasan itu menghadapi “ancaman nyata kebangkitan Covid-19 dan mendesak pemerintahan untuk menerapkan kembali protokol kesehatan. Selain Jerman, Estonia dan Latvia termasuk negara yang mengalami lonjakan kasus dan angka kematian.

“Kita, sekali lagi, berada di pusat penyebaran,” kata Kluge seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (5/11/2021).

Dengan lonjakan infeksi virus yang meluas dia meminta setiap otoritas kesehatan untuk mempertimbangkan kembali dengan hati-hati pelonggaran atau pencabutan langkah-langkah pencegahan saat ini.

Dia mengatakan bahwa hanya di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi imunisasi dapat berbuat banyak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper