Bisnis.com, JAKARTA — Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai pergantian Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) harus memperhatikan regenerasi di tubuh TNI AD.
“Pergantian KSAD sendiri harus juga mempertimbangkam soal regenarsi kepemimpinan TNI berikutnya pasca-Pak Andika,” katanya kepada Bisnis, dikutip Kamis (4/11/2021).
Khairul tidak menampik bahwa kans Panglima Konstrad Letjen TNI Dudung Abdurachman cukup besar untuk menduduki jabatan KSAD.
Namun, dia menilai masa aktif Pangkostrad Dudung sebagai prajurit TNI juga tidak akan lama karena sudah berusia 56 tahun pada tahun ini.
Dengan demikian, jika Dudung dipercaya menjadi KSAD maka hanya akan menjabat sekitar 2 tahun karena berdasarkan pasal 71 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, usia pensiun perwira TNI paling lama 58 tahun.
“Kita berharap untuk pengisan jabatan KASAD ini harus mempertimbangkan aspek profesionalisme dan kepentingan dari kebutuhan regenerasi di tubuh TNI,” katanya.
Khairul pun menyampaikan bahwa Kasum TNI Letjen Eko Margiyono menjadi sosok yang mumpuni dan layak dipertimbangkan selain Pangkostrad untuk menduduki jabatan KSAD.
“Meski di atas kertas, nama Pak Dudung paling berpeluang,” katanya.