Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa hingga Oktober 2021, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp448 triliun atau 60 persen dari total pagu sebesar Rp744 triliun.
Terhadap sisa anggaran yang ada, dia mengatakan bahwa pemerintah siap merealokasi anggaran PEN jika diperlukan.
“Mendekati akhir tahun 2021, apabila masih ada diperlukan perubahan alokasi anggaran, maka perlu segera dilakukan pergeseran anggaran misalnya dari untuk klaster Kesehatan dan untuk Perlinsos yang diperlukan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (2/11/2021).
Adapun, berdasarkan data realisasi PEN per 22 Oktober 2021, di klaster kesehatan realisasi anggaran sudah mencapai Rp116,82 triliun atau 54,3 persen dari pagu Rp214,96 triliun.
Manfaat klaster anggaran ini ditujukan pembagian paket obat, perawatan pasien Covid-19, penggunaan untuk RS darurat, insentif tenaga kesehatan, pengadaan vaksin, dan bantuan iuran JKN.
Sementara itu, pada klaster perlindungan sosial, anggaran sudah terealisasi Rp125,10 triliun atau 67 persen dari pagu Rp186,64 triliun.
Anggaran tersebut untuk penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), Kartu Prakerja, bantuan kuota internet, bantuan UKT, subsidi listrik, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan bantuan beras.