Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senator Papua Sindir Jokowi soal Freeport: Kita Bisa di PON, tapi Tidak Bisa Bangun Smelter

Senathor dari Papua menyindir Jokowi soal smelter Freeport yang dibangun di Gresik. Slogan Torang Bisa saat PON XX Papua, berubah menjadi Torang Tra Bisa.
Presiden RI Joko Widodo (kiri) akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tambang milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021)./Antara
Presiden RI Joko Widodo (kiri) akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tambang milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Senator Papua Barat Filep Wamafma menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mengatakan, bahwa pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik cukup mengagetkan. Padahal, pemerintah pernah berjanji akan membangunnya di Papua.

“Alasan bahwa Papua belum siap untuk dibangun smelter akhirnya meruntuhkan slogan Torang Bisa [Kita Bisa] di PON Papua dan seperti tergantikan oleh kenyataan bahwa Tong Tra Bisa bangun smelter [Kita Tidak Bisa Bangun Smelter],” katanya melalui pesan instan, Jumat (22/10/2021).

Filep menjelaskan, bahwa hingga kini belum ada posisi tawar Papua yang diperhatikan terkait pembangunan smelter di Gresik. Padahal, perubahan kontrak karya (KK) ke izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dalam hubungan dengan Freeport menyebabkan pembangunan smelter menjadi keharusan.

Seharusnya, tambah Filep, pembangunan smelter di Papua sebagai suatu keharusan berdasarkan UU Minerba tidak mengesampingkan posisi Papua sebagai pemilik tambang. Pemerintah pun sudah menjanjikan hal tersebut

Apabila diurai berdasarkan asas kemanfaatan, Filep menuturkan, bahwa pembangunan smelter di Papua sangat bermanfaat dibandingkan dengan penyelenggaraan PON Papua.

“Yang jelas, pemerintah melupakan hal paling mendasar dari kehidupan orang Papua, yaitu kesejahteraannya dari kekayaan hasil tambang. Bukankah sudah terbukti bahwa semasa pandemi ekonomi Papua justru membaik dari faktor pertambangan?” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper