Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duduk Perkara Kontroversi Cuitan Satpam BCA: Pengakuan Fachrial hingga Polri Hujan Kritik Pedas

Cuitan mengenai satire kinerja polisi yang disandingkan dengan Satpam BCA memunculkan kontroversi berkepanjangan.
Ilustrasi Polisi/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi Polisi/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SOLO - Cuitan milik akun Twitter @fchkautsar yang mencatut kinerja Polisi di Indonesia, semakin memanas bagi sebagian pihak.

Sebelumnya, @fchkautsar mencuitkan, "Polisi se-Indonesia bisa diganti satpam BCA aja gak sih", pada Rabu (13/10/2021) malam.

Cuitan tersebut mulanya hanya ditulis sebagai kritikan berbalut candaan, setelah adanya berbagai insiden yang menyangkut kredibilitas polisi.

Tulisan tersebut pun mulanya mendapat reaksi yang positif dari warganet.

Dapat puluhan ancaman pembunuhan

Namun permasalahan dimulai saat seorang akun Instagram berfoto profil pria mengenakan seragam polisi melayangkan DM ke @fchkautsar.

Pria tersebut melayangkan makian dan ancaman karena cuitan @fchkautsar di Twitter.

Tak sampai di situ, Fachrial (pemilik akun @fchkautsar) membagikan tangkapan layar puluhan DM yang memakinya.

Puluhan DM tersebut dikirimkan oleh oknum polisi yang tak terima dengan cuitannya.

Mereka pun terus meneror Fachrial hingga menelepon ke nomor pribadinya.

Akibat terus mendapat teror ancaman hingga muncul kata-kata pembunuhan, Fachrial memutuskan untuk menutup akun Instagramnya.

Dirinya kemudian mengunggah bukti ancaman yang dilakukan oleh beberapa oknum polisi di kotak masuknya ke Twitter.

DPR angkat bicara

Menanggapi ancaman terhadap Fachrial karena cuitan di Twitter yang viral, anggota DPR RI Komisi Hukum Taufik Basari angkat bicara.

Menurutnya, tindakan pengancaman itu sangat berlebihan dan sudah mengarah ke unsur pidana.

"Tindakan mengancam dan intimidasi melalui online seperti kejadian tersebut sudah mengarah pada tindak pidana, semestinya para oknum itu lebih paham dan bukan malah melakukan tindak pidana,"

Tindakan oknum (jika benar anggota) dinilai dapat merusak citra Polri dan menghambat program presisi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Taufik pun mendorong Polri menyikapi secara serius kasus ini.

Polri tegaskan anti kritik

Divisi Propam Polri diminta segera memproses oknum dan memberikan jaminan perlindungan kepada netizen yang menjadi korban.

"Jika dibiarkan dan tidak ada tindakan tegas maka masyarakat akan merasa tidak aman karena masih ada oknum-oknum yang diberikan wewenang memegang senjata, memiliki diskresi dan bertugas menegakkan hukum, tapi justru merasa bisa sewenang-wenang mengintimidasi dan mengancam warga hanya karena suatu cuitan di sosial media" tutur Taufik.

Di sisi lain, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa institusinya menerima segala kritik yang disampaikan masyarakat.

"Polri tidak anti terhadap kritik-kritik yang disampaikan oleh masyarakat. Itu menunjukkan masyarakat peduli terhadap kinerja kepolisian, menginginkan kinerja kepolisian dengan lebih baik," ujar Ramadhan.

Polri, kata Ramadhan, bakal menindaklanjuti kasus pengancaman yang diterima Fachrial. "Untuk itu kepolisian merespons dengan menindaklanjuti laporan atau pengaduan secara profesional transparan dan akuntabel," ucap dia.

Pengakuan Fachrial

Sementara itu, Fachrial mengatakan menerima ancaman melalui pesan di Instagram.

Banyak akun yang mengancamnya anonim, tapi ada juga yang memiliki foto profil berseragam polisi.

"Total ada 150-an akun yang DM saya," kata Fachrial dikutip Bisnis dari Tempo.

Fachrial mengatakan bahwa cuitannya itu tidak bermaksud mendiskreditkan instansi tertentu.
Apalagi, kata Fachrial, dirinya juga tak menyebut nama Polri melainkan 'Polisi se-Indonesia'.

Dia mengaku menuliskan kalimat tersebut sesaat sebelum tidur.

"Benar-benar murni unek-unek biasa saja," kata Fachrial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper