Bisnis.com, JAKARTA--China secara diam-diam melakukan uji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada bulan Agustus lalu. Kabar itu mengejutkan intelijen Amerika Serikat (AS), menurut sumber Financial Times mengutip lima sumber yang tidak disebutkan namanya.
Laporan pada Sabtu malam (16/10/2021) menyatakan militer China telah meluncurkan roket yang membawa kendaraan luncur hipersonik yang terbang melalui ruang orbit rendah.
Rudal itu mengelilingi dunia sebelum meluncur menuju sasarannya yang meleset sekitar 24 mil sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (17/10/2021).
"Uji coba tersebut menunjukkan bahwa China telah membuat kemajuan yang mencengangkan dalam hal senjata hipersonik dan jauh lebih maju daripada yang disadari para pejabat AS," menurut laporan itu mengutip orang-orang yang memahami tentang intelijen.
Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui faks dari Reuters pada hari Minggu.
Amerika Serikat dan Rusia juga mengembangkan rudal hipersonik, dan bulan lalu Korea Utara mengatakan telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkan.
Baca Juga
Pada parade senjata 2019, China memamerkan persenjataan canggih termasuk rudal hipersoniknya yang dikenal sebagai DF-17.
Rudal balistik punya kemampuan untuk terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan lebih tinggi. Akan tetapi senjata hipersonik sulit untuk dipertahankan karena terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah tetapi dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 kmh (3.850 mph).
Menurut Eastday.com, versi upgrade DF-17 mampu mengubah lintasan di tengah penerbangan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Akibatnya, musuh memiliki peluang minimal untuk mencegatnya.