Bisnis.com, JAKARTA - Lars Vilks, seniman asal Swedia sekaligus pembuat kartun Nabi Muhammad dilaporkan tewas dalam kecelakaan mobil, Minggu (3/10/2021). Simak kasus kontroversial yang melibatkan Lars Vilks.
Menurut sumber polisi, tabrakan maut tersebut melibatkan mobil polisi, kendaraan sipil, dan Minggu sore (3/10/2021) di luar Markaryd. Ketiga mobil tersebut terbakar dan sopir truk dibawa ke rumah sakit.
“Dengan sangat cemas dan sedih saya menerima kabar bahwa dua rekan dan petugas keamanan kami meninggal sore ini. Pikiran saya tertuju pada kerabat, keluarga, teman, dan rekan kerja," ujar Kepala Polisi Nasional Anders Thornberg, seperti dilansir dari Guardian.com, Senin (4/10/2021).
Meski berstatus seniman, Vilks tidak dikenal di sebagian besar negara di luar Swedia. Nama Vilks tiba-tiba dicari oleh umat muslim di seluruh dunia setelah dia menggambarkan kepala Nabi Muhammad di atas tubuh seekor anjing.
Di Swedia, Vilks terkenal karena membangun patung yang terbuat dari kayu apung di cagar alam di Swedia selatan tanpa izin. Hal itu bahkan memicu pertempuran hukum yang panjang.
Gara-gara hal itu, Vilks dikenakan denda. Namun, patung di tepi laut dengan tumpukan kayu yang dipaku tersebut menarik puluhan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Pada 2015, kehadiran Vilks menjadi tokoh utama dari serangan teror Kopenhagen, Denmark. Saat itu, dia pembicara di acara kebebasan berbicara di sebuah kafe.
Kala itu, seorang pria Islam bersenjata melepaskan tembakan dan embunuh seorang sutradara film dan melukai tiga polisi sebelum pergi ke sinagoga dan membunuh seorang relawan penjaga.
Pada September 2007, Vilks didenda sebesar USU$100.000 oleh faksi al-Qaida di Irak sebagai tanggapan atas kartun Nabi Muhammad yang dia buat.
Pada 2010, surat kabar Swedia mencetak ulang kartun kontroversial tersebut setelah dua pria Muslim ditangkap dan kemudian didakwa di Republik Irlandia sehubungan dengan dugaan rencana pembunuhan Vilks. Sejak itu, Vilks telah menerima banyak ancaman pembunuhan dan hidup di bawah perlindungan polisi terus-menerus.
Pada 2013, seorang wanita Amerika yang menyebut dirinya Jihad Jane dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena merencanakan untuk membunuhnya.
Komite Lars Vilks memberikan hadiah kebebasannya kepada Charlie Hebdo, majalah satir Prancis pada Oktober 2014 atau tiga bulan sebelum serangan teroris di kantornya di Paris.
Pemimpin redaksi majalah Charlie Hebdo Gerard Biard, yang menerima hadiah di Kopenhagen, selamat dari serangan tersebut karena dia berada di London pada saat itu.
Setelah serangan Charlie Hebdo, Vilks mengatakan bahwa semakin sedikit organisasi yang mengundangnya untuk memberikan kuliah di tengah meningkatnya masalah keamanan.