Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan kasus teror terhadap ulama atau ustaz marak terjadi.
Dari rangkuman Bisnis, sedikitnya ada tiga kasus yang terjadi selama tiga hari berturut-turut dalam seminggu terakhir.
Pertama, kasus pembunuhan ustaz Marwan di Tangerang, Banten, pada Minggu (19/9/2021).
Saat itu korban ditembak orang tak dikenal setelah menjalankan salat magrib di kampungnya.
Kedua, kasus penyerangan ustaz Chaniago di Batam pada Senin (20/9/2021).
Saat itu korban sedang mengisi pengajian di dalam Masjid. Tak lama kemudian ia diserang oleh seorang pria. Kejadian itu ramai di YouTube.
Terakhir kasus pembegalan dan pembacokan terhadap ustaz RM Jamiludin di Mustikajaya, Bekasi pada Selasa (21/9/2021).
Akibat kejadian itu, korban menderita luka bacok di pinggang dan sepeda motornya dibawa kabur pelaku.
Dari ketiga kasus teror terhadap ulama itu hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengungkap pelakunya.
Muhammadiyah soroti kinerja kepolisian
Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku prihatin dengan serangkaian kasus teror yang menimpa sejumlah ulama tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap dalang di balik kasus itu.
“Siapapun aktor dan provokator, jelas mereka bukan orang baik. Karena itu, polisi harus bekerja dengan baik, menangkap, mengungkap, dan menghukum yang bersalah sesuai hukum,” ujar Abdul Mu’ti lewat akun Twitternya @Abe_Mukti, Kamis (23/9/2021).
Terkait dengan kasus tersebut pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan berita yang tidak jelas sumbernya.
“Para ustaz, tetaplah tegar, sabar, jangan pernah surut mengajak berbuat baik, tegak di jalan Tuhan,” ujarnya.