Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menilai praktik kekerasan dan marginalisasi Afghanistan di tangan rezim Taliban makin rentan saat ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Potensi praktik kekerasan dan marginalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang semakin jauh dari harapan, serta krisis politik di Myanmar harus menjadi agenda kita bersama," ujarnya melalui siaran resmi, Kamis (23/9/2021).
Menurutnya, perdamaian dalam keberagaman merupakan jaminan hak perempuan dan kaum minoritas harus tetap kita tegakkan agar terciptanya perdamaian bagi semua masyarakat di Dunia.
Dia menegaskan, bahwa dunia harus tetap serius melawan intoleransi, konflik, terorisme, dan perang di tengah pandemi Covid-19.
Tidak hanya itu, Jokowi turut menyinggung sejumlah isu global lainnya, yaitu penyelesaian konflik Israel-Palestina hingga krisis politik di Myanmar pasca-kudeta militer pada awal Februari 2021.
Baca Juga
Alhasil, dia menilai harapan besar masyarakat dunia tersebut harus dijawab dengan langkah nyata dan hasil yang jelas.
"Itulah kewajiban yang ada di pundak kita, yang ditunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk memberikan harapan masa depan dunia," katanya.