Bisnis.com, JAKARTA - Setelah Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus 2021, kelompok ini langsung membentuk caretaker government atau pemerintahan sementara.
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan bahwa beberapa negara di dunia minim dalam memberi pandangan optimisme terhadap pembentukan pemerintahan tersebut.
“Banyak pihak menyampaikan sikap pesimisme pada pemerintahan baru Afganistan,” kata Mahendra pada rapat kerja dengan DPR, Rabu (22/9/2021).
Mahendra menjelaskan bahwa meski begitu, pemerintah Indonesia tetap harus menunggu pembentukan pemerintah Afganistan yang permanen.
Di sisi lain, Indonesia akan terus menyuarakan harapan yang besar atas adanya perubahan yang ada di Afghanistan.
“Perkembangan di Afghanistan kami yakini masih akan terus menjadi tantangan yang dihadapi dunia pada 2022,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi langsung bertemu dengan sejumlah perwakilan Taliban setelah pemerintahan negara tersebut diambil alih. Setidaknya ada tiga hal yang diucapkan.
“Saya menyampaikan kepada Taliban pentingnya pemerintahan yang inklusif di Afganistan, perlindungan hak perempuan, dan memastikan Afganistan tidak menjadi tempat lahirnya organisasi dan aktivitas terorisme,” katanya melalui Twitter.