Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Suap Bupati Probolinggo, Sri Mulyani: Dana Pusat Bertambah, Kurang Gizi Tak Berkurang

Korupsi adalah musuh utama dan musuh bersama dalam mencapai tujuan kemakmuran yang berkeadilan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Hasan Aminuddin. Mereka merupakan suami-istri dan menjadi tersangka terkait kasus suap untuk seleksi jabatan kepala desa.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati angkat bicara dari sisi ekonomi. Melalui akun Instagram, Sri mengatakan, bahwa transfer ke daerah dan dana desa Probolinggo mengalami kenaikan alokasi yang cukup signifikan dari tahun 2012 hingga 2019. Dua tahun terakhir turun karena adanya penyesuaian secara nasional.

“Jumlah transfer keuangan dari APBN [anggaran pendapatan dan belanja negara] ke Kabupaten Probolinggo sejak 2012-2021 mencapai Rp15,2 triliun. Dari Rp959 miliar [pada 2012] menjadi Rp1,857 triliun [2021],” tulisnya, Sabtu (4/8/2021).

Sri menjelaskan, bahwa total dana desa pun demikian. Sejak 2015 hingga kini mencapai Rp2,15 triliun untuk 325 desa.

“Masing-masing desa rata-rata mendapat Rp291 juta [pada 2015] naik 3,5 kali menjadi Rp1,32 miliar [2021],” jelasnya.

Indeks pembangunan manusia di Probolinggo naik. Dari 64,12 persen pada 2015 jadi 66,07 tahun lalu Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat kurang gizi atau stunting anak di bawah 2 tahun membaik.

Sri mencatat angkanya dari 21,99 persen pada 2015 naik menjadi 34,04 persen pada 2019. Artinya, 3,5 dari 10 anak kurang gizi.

Pada saat yang sama, pengangguran terbuka bertambah. Dari 2,89 persen pada 2019 menjadi 4,86 persen tahun ini.

“Korupsi adalah musuh utama dan musuh bersama dalam mencapai tujuan kemakmuran yang berkeadilan,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper