Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes karena Tak Dilibatkan Kunker Menag, Anggota DPR: Ora Usah Ngacir Dewe!

Menag Yaqut Cholil Qoumas diprotes anggota Komisi VIII DPR RI karena tak dilbatkan dalam kunjungan kerja ke daerah.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran pembatasan untuk menjadi pedoman masyarakat dalam kegiatan di rumah ibadah guna membantu mengatasi lonjakan tajam Covid-19, Rabu (16/6/2021)./Antara
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran pembatasan untuk menjadi pedoman masyarakat dalam kegiatan di rumah ibadah guna membantu mengatasi lonjakan tajam Covid-19, Rabu (16/6/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Nasdem Sri Wulan menyayangkan kunjungan kerja Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ke Rembang beberapa waktu lalu yang tidak melibatkan anggota DPR RI.

Padahal, kata Wulan, dirinya merupakan anggota DPR yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Jateng III yaitu Pati, Blora, Grobogan, dan Rembang.

"Jadi pas kemarin ke Rembang, ora usah ngacir dewe [jangan pergi sendiri] begitu lho, Pak. Kita mbok dilibatkan, begitu juga nanti teman-teman jugalah kalau misalnya ada turun ke lapangan, tolong. Karena kita mitra juga," kata Sri dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Menag, dikutip dari YouTube Komisi VIII DPR RI, Kamis (2/9/2021).

Wulan mengaku bahwa informasi terkait kunjungan kerja Menag ke daerah justru dari masyarakat.

Padahal, katanya, ada banyak informasi dan keluhan masyarakat yang membutuhkan peran DPR dalam penyelesaiannya.

Dengan demikian, Wulan mendorong Menag Yaqut untuk menginformasikan kepada Komisi VIII sebelum melakukan kunjungan kerja ke lapangan.

"Jadi tolong, ini kan sudah menjadi kesepakatan kita berkali-kali dalam rapat, dalam program maupun apapun yang turun di lapangan. Kita paling enggak menjalankan fungsi kita sebagai monitoring di sana. Jadi jangan sampai kita enggak ngerti sama sekali," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Menag Yaqut mengaku luput untuk mengajak serta Komisi VIII dalam kunjungan tersebut.

"Jadi kalau harus menyimpan banyak memori, ya namanya manusia terbatas. Kalau Bu Wulan tahu, enggak ada salahnya, saya kira Bu Wulan yang bisa telepon saya. Enggak harus saya yang kasih tahu Bu Wulan. Nah memang problem waktu kejadian itu saya enggak ingat karena keterbatasan memori," ungkapnya.

Menag juga beralasan bahwa kunjungan ke Rembang itu bukanlah kunjungan kerja yang direncanakan atau dijadwalkan, melainkan inspeksi mendadak atau sidak.

"Kebetulan itu juga sidak, bukan yang terencana, bukan kunjungan yang terencana. Jadi karena saya sepanjang tahun ini belum ketemu orang tua, saya mampir orang tua terus sidak sekalian. Masa ke Rembang cuma ketemu orang tua saja," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper