Bisnis.com, JAKARTA - Satgas Madago Raya masih memburu enam orang yang tersisa dari buronan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora di Poso Sulawesi Tengah.
Wakil Kepala Satgas Humas Madago Raya AKBP Bronto Budiono mengemukakan bahwa TNI-Polri tidak akan berhenti mengejar para buronan teroris tersebut agar wilayah Poso, Sigi dan Parimo bisa aman serta kondusif dari segala bentuk ancaman teror yang dilakukan enam buronan teroris itu.
"Bahwa sampai saat ini pengejaran terhadap enam orang sisa DPO teroris Poso terus dilakukan oleh Satgas Madago Raya," kata Bronto dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (29/6/2021).
Bronto berharap masyarakat di wilayah Poso, Sigi dan Parimo Sulawesi Tengah juga bisa turut serta membantu TNI-Polri memberikan informasi ihwal keberadaan enam buronan teroris itu, sehingga Tim Satgas Madago Raya dapat bergerak cepat untuk menangkap para pelaku yang tersisa.
"Kami berharap dukungan dan doa dari masyarakat Poso, Sigi dan Parimo serta masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya agar segera menuntaskan terhadap segala bentuk teror yang dilakukan oleh DPO teroris Poso tersebut," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Sulawesi Tengah mengungkapkan alasan Satgas Operasi Madago Raya masih belum berhasil menangkap enam orang teroris tersisa dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora.
Kapolda Sulawesi Tengah Abdul Rahkman Baso mengakui bahwa saat ini masih ada enam orang teroris MIT tersisa yang belum ditangkap, karena masih ada gerakan tersembunyi dari simpatisan teroris MIT yang selalu mengirim logistik, ditambah medan yang sulit.
Menurutnya, dari total sembilan teroris MIT, tiga orang teroris sudah ditembak mati dalam baku tembak antara Satgas Operasi Madago Raya dan teroris MIT.
"Kalau mau cepat selesai ya tidak ada simpatisan, tidak ada gerakan-gerakan yang mendukung mereka, maka kasus Poso akan cepat selesai," kata Abdul dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (27/7/2021).
Dia mengimbau agar masyarakat tidak ada yang membantu keenam teroris MIT tersebut sekaligus memberikan informasi keberadaan teroris MIT itu, agar kasus tindak pidana terorisme yang ditangani Polda Sulawesi Tengah terkait MIT bisa rampung.