Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dengan perkembangan teknologi.
Menurutnya, SDM yang mampu mengikuti perkembangan teknologi dibutuhkan Indonesia untuk menghadapi tantangan global.
Hal tersebut disampaikan Puan saat menjadi narasumber diskusi dalam acara Jambore Nasional Mahasiswa Ekonomi Indonesia yang diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Se-Indonesia (ISMEI) di Puncak Puntiung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Puan mengingatkan pentingnya mewujudkan mimpi Indonesia Emas di tahun 2045, yakni Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, makmur dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Dia pun menilai dunia pendidikan mesti menjawab beberapa tantangan pembangunan guna mewujudkan mimpi tersebut.
“Tantangan pertama soal kependudukan. Pada tahun 2045, penduduk dunia diperkirakan 9,45 miliar, bertambah 2,1 miliar dari tahun 2015. Tren pertumbuhan global ini akan mendorong urbanisasi dan arus migrasi, termasuk di Indonesia,” kata Puan.
Tantangan kedua adalah sejauh mana Indonesia mampu ambil bagian dalam global value chain atau rantai nilai global. Kemudian juga mengenai tantangan peta dan pergeseran geo-economics di masa mendatang, yang dinilai bisa mendatangkan keuntungan untuk bangsa jika negara mampu mampu menangkap berbagai peluang.
Selanjutnya, kata Puan, adalah tantangan semakin terbatasnya sumber daya alam (SDA), yang memerlukan efisiensi dalam pengelolaannya.
“Diperlukan juga upaya untuk shifting struktur perekonomian nasional dari berbasiskan komoditas menjadi ekonomi nasional yang berbasiskan value added atau nilai tambah tinggi,” imbuhnya.
Politisi PDI-Perjuangan itu juga menilai, gelombang kemajuan menjadi tantangan yang harus bisa dijawab Indonesia. Terlebih lagi pandemi Covid-19 membuat perkembangan teknologi begitu pesat yang sebenarnya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian melalui peningkatan produktivitas, inovasi dan efisiensi.
“Namun di sisi lain, kemajuan teknologi juga akan menciptakan banyak gangguan atau disruption,” papar Puan.
Tantangan pemanasan global yang kian besar, baik berupa kejadian ekstrim maupun perubahan iklim jangka panjang, disebut harus mendapat penanganan lebih.
“Permasalahan itu akan mengganggu pasokan pangan, memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan menyebabkan kerusakan permanen pada alam tanpa dilakukannya berbagai upaya penurunan emisi,” ujar Puan.